KRICOM - Pemerintah Arab Saudi akhirnya mengembalikan fungsi Hotel Ritz-Carlton yang berlokasi di Kota Riyadh sebagai tempat penginapan mewah bagi para turis. Sebelumnya, hotel tersebut sempat dialihfungsikan sebagai tahanan sementara bagi para tersangka koruptor.
Menurut kabar yang dirilis Reuters, Senin (15/1/2018), Hotel Ritz-Carlton akan dibuka kembali untuk umum mulai bulan depan. Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh pengurus hotel melalui situs resminya. Pasalnya hingga kabar ini ditulis, para tersangka korupsi telah dipindahkan ke sejumlah penjara di Riyadh.
"Hotel ini beroperasi di bawah koordinasi otoritas lokal dan bukan seperti hotel tradisional seperti pada umumnya," ujar juru bicara dari Marriott Hotel, grup yang memiliki merek Hotel Ritz-Carlton.
Salah satu karyawan yang tidak disebutkan namanya mengatakan, hotel tersebut baru akan beroperasi secara normal pada tanggal 14 Februari 2018 dengan tarif kamar termurah per malam adalah 2.439 riyal atau sekitar Rp 8,7 juta.
Seperti dikabarkan sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi belum lama ini menahan sejumlah pangeran dan pejabat tinggi kerajaan atas tuduhan tindak pidana korupsi. Salah satu nama yang mencuri perhatian adalah Pangeran Alwaleed bin Talal.
Menurut kabar yang beredar, Pangeran Alwaleed saat ini telah berada di salah satu penjara dengan keamanan tertinggi di Riyadh, Arab Saudi. Sosok yang sempat dicalonkan sebagai penerus takhta Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud disebut-sebut juga mendapatkan siksaan karena enggan membayar sejumlah uang sebagai bentuk ganti rugi atas aksi korupsinya.