KRICOM - Pekerja Seks Komersial (PSK) mempunyai tempat tersendiri di mata masyarakat. Kadang disayang, kadang juga ditendang. Namun, tahukah kamu, jika sebutan PSK itu berbeda-beda di setiap negara. Kali ini, KRICOM merangkum sebutan PSK dari berbagai belahan dunia, berikut ulasannya.
1. Brazil > Meretriz
Brazil dikenal dengan perempuannya yang cantik plus seksi. Namun, kondisi masyarakatnya yang berada dalam lingkar kemiskinan membuat sejumlah wanita di Brazil terjerumus ke dalam dunia prostitusi.
Parahnya, banyak remaja yang ikut menjadi PSK dan diizinkan oleh orangtuanya untuk membantu perekonomian keluarga. Di Brazil yang menggunakan Bahasa Portugis sebagai bahasa nasional, para PSK ini dikenal dengan sebutan 'Meretriz'.
2. India > Paturiya
India menjadi negara yang mempunyai tempat prostitusi terbesar se-Asia. Tarif prostitusi di India sangat murah, cuma belasan ribu Rupiah.
Namun, untuk tarif perawannya bisa mencapai harga motor di Jakarta yaitu 13 jutaan. 'Paturiya' merupakan sebutan untuk PSK di India.
3. Amerika Serikat > Hooker
Di Amerika Serikat, prostitusi secara umum dinyatakan terlarang. Namun di beberapa wilayah, seperti misalnya Nevada, transaksi syahwat merupakan hal yang legal.
Karena legal, pemerintah setempat memiliki regulasi yang mengatur soal prostitusi. Seperti misalnya standar upah minimum, perlindungan tenaga kerja, serta pemeriksaan kesehatan. Orang Amerika biasa menggunakan kata 'Hooker' untuk menyebut pelacur.
4. Jerman > Nutte
Prostitusi di Jerman legal sejak 1927. Terdapat tempat-tempat tertentu yang menjajakan pemuasan birahi dengan sangat terbuka. Seperti misalnya di Pascha, Cologne.
Di Jerman, kesejahteraan pekerja seks diperhatikan oleh pemerintah. Para pemuas birahi ini mendapatkan asuransi kesehatan dan juga tunjangan sosial setiap bulannya. Namun, para pekerja seks yang biasa disebut 'Nutte' ini juga harus membayar pajak sama seperti pegawai lainnya.
5. Cina > Jinu
Cina jelas-jelas melarang prostitusi. Bahkan, pekerja seks di negara ini diperlakukan seperti penjahat.
Namun nyatanya, praktik jual-beli kepuasan di negara ini tumbuh subur di tempat-tempat seperti bar, karaoke, dan klub malam. Malah, di kota Shanghai, orang bisa memesan PSK, atau biasa disebut 'Jinu', melalui internet. Uniknya, di beberapa daerah di China, bisnis seperti panti pijat plus dianggap bukan merupakan praktik prostitusi.
6. Belanda > Hoer
Red-light district Amsterdam merupakan wilayah yang sudah terkenal seantero jagat. Di sana, tak hanya prostitusi yang legal, tapi juga judi, narkoba, dan hal-hal maksiat lainnya.
Di red-light district ini, wanita-wanita penjaja seks yang biasa disebut 'Hoer' dipajang di balik etalase kaca. Kalau berminat menggunakan jasa mereka, kamu tinggal nego harga, kemudian lanjut deh ke kamar.
Kawasan ini terlarang bagi mereka yang masih di bawah umur. Untuk bisa memasuki pusat kegiatan maksiat ini, kamu diharuskan berusia minimal 21 tahun.
Udah tahu kan sebutan kupu-kupu malam di beberapa negara? Semoga menambah wawasan kamu ya guys.