KRICOM – Sebelas lokasi baru di Kabupaten Sragen ditengarai menjadi lokasi nongkrong para pekerja seks komersial (PSK) dalam menjajakan syahwat. Lokasi ini muncul setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melakukan penutupan lokalisasi terselubung di Gunung Kemukus.
Koordinator Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), Wahyudi mengungkapkan, penemuan lokasi ‘hotspot’ tersebut muncul sejak setahun terakhir. Lokasi ini terletak di perlintasan jalan tol mulai dari Gondang-Masaran.
Belasan lokasi hotspot itu terdiri atas Gunung Kemukus Sumberlawang, Pasar Joko Tingkir Nglangon Sragen Kota, kompleks Bayanan Sambirejo, Mbah Gajah Gondang, Waduk Ketro Tanon, Waduk Botok Kedawung, Waduk Brambang Kedawung, warung sawah Tunjungan Sambungmacan, sebelah utara Pasar Masaran, Komunitas Waria dan lelaki suka lelaki (LSL) di Trowong Kereta Api Pasar Bunder Sragen, dan Jalur jalan tol Gondang-Masaran.
“Penanganan PSK itu tidak bisa selesai dalam satu daerah. PSK di Sragen ini bisa jadi merupakan dampak dari penutupan Dolly atau bisa juga penutupan lokasi Kemukus. Maka penyelesaian PSK ini harus sinergi lintas daerah dan advokasi agar mereka beralih profesi dan mengubah pola hidup jadi pola hidup bersih dan sehat,” jelas Wahyudi, Kamis (28/12/2017).
Bahkan, ia menyebut, potensi PSK mobile di hotspot Nglangon mencapai 60 orang dan 12 orang di antaranya positif HIV/ AIDS. Sementara PSK di hotspot Bayanan, ada sekitar 25-30 orang.
Kendati demkian, KPA belum menerima data terkait jumlah PSK yang positif HIV/ AIDS. “Kami terus gencar lakukan sosialisasi untuk memahamkan masyarakat agar sadar HIV/ AIDS,” imbuhnya.