KRICOM - Eks pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi tidak terima begitu saja dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Untuk itu, dia mengimbau kepada seluruh advokat Indonesia untuk melakukan boikot terhadap KPK.
"Saya mengimbau advokat seluruh Indonesia untuk boikot KPK," kata Fredrich Yunadi di gedung Merah Putih KPK, di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2018).
Fredrich menilai perlakuan KPK ini merupakan bentuk kriminalisasi terhadap profesi advokat.
Bahkan, anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) itu menilai apa yang digemborkan KPK ke media atas dirinya adalah kebohongan belaka. Pasalnya, KPK menyebut mencari dirinya seharian. Sedangkan menurut pengakuan Fredrich, dia berada di rumah sakit sedang check up kesehatan.
"Ini sudah terjadi kriminalisasi terhadap profesi advokat. Mereka sudah melecehkan putusan Mahkamah Konstitusi dan UU Advokat. Mereka tidak ada bukti dan apa yang dikatakan, saya mendengar berita itu, seolah-olah saya dicari seharian. Itu adalah bohong semua. Saya di rumah sakit kebetulan sedang dicheck up, kemudian datang dijemput. Itu saja, tidak ada yang dicari seharian. Itu semua bohong," ujarnya berapi-api.
Fredrich yang juga pernah mencalonkan diri menjadi pimpinan KPK periode 2011-2015 itu merasa KPK telah melecehkan kinerja kepolisian. Pasalnya, pihak kepolisian sudah memastikan kecelakaan yang dialami Setya Novanto yang saat itu berstatus tersangka adalah kecelakaan murni.
"Ini pelecehan karena kepolisian mengungkapkan ini murni kecelakaan. Sekarang KPK menyangsikan. Kenapa dia tidak periksa Kapolri. Kalau dia tidak percaya, ya salahkan polri dong," tandasnya.
Fredrich diduga merintangi KPK dalam penyidikan terhadap Setya Novanto yang saat itu berstatus tersangka. Fredrich bersama dengan Dokter Bimanesh pun resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada Rabu (10/1/2018).
Keduanya saat ini sudah ditahan KPK untuk 20 hari ke depan. Fredrich di Rutan KPK Cabang Jakarta Timur dan Bimanesh di Rutan Guntur.
Keduanya diduga telah berkomplot dalam memalsukan rekam medis Setnov agar segera dirawat inap. Bahkan, disinyalir keduanya telah berinteraksi dan membooking satu lantai di Rumah Sakit Medika Permata Hijau sejak Kamis (16/11/2017) sore.
Padahal, kecelakaan yang dialami Ketua DPR nonaktif tersebut terjadi pada malam hari di Jalan Permata Berlian, beberapa meter dari RS Medika Permata Hijau.