KRICOM - TNI Angkatan Udara (AU) akan mengembangkan lima pangkalan udara (lanud) terluar. Hal ini dilakukan agar Indonesia menjadi poros maritim di dunia. Nantinya, Lanud tersebut akan diisi oleh perwira-perwira berkompeten di bidangnya.
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, penempatan personel setingkat perwira yang memiliki kemampuan khusus di bagian terluar Indonesia merupakan bagian dari pengembangan organisasi TNI AU. Status Lanud terluar Indonesia akan dinaikkan statusnya.
"TNI AU terus mengembangkan organisasinya. Di antaranya pengembangan lima Lanud terluar di Indonesia. Pengembangan Lanud dengan kenaikan status tipe C ke B dan B ke A," ujar Hadi disela kegiatan pelantikan dan pengambilan sumpah 187 perwira Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) angkatan ke-20 di Lanud Adi Soemarmo, Selasa (21/11/2017).
Hadi menambahkan, kelima Lanud terluar di Indonesia yang dikembangkan yakni Ranai, Morotai, Biak, Merauke maupun Selaru. Rencananya, para perwira yang baru saja dilantik dan diambil sumpah tersebut itu akan ditempatkan di Lanud terluar di Indonesia.
“Perwira-perwira ini nanti yang akan mengawaki lanud terluar. Apalagi kekurangan personil menjadil hal yang pokok harus diatasi di TNI AU,” tuturnya.
Tak hanya pengembangan Lanud terluar saja, lanjut Hadi, TNI AU juga memperkuat alutsista. Beberapa alutsista yang makin memperkuat TNI AU menjaga kedaulatan NKRI yakni pembelian pesawat Sukhoi SU-35, pesawat hercules baru tipe C dan penambahan12 radar baru.
Penempatan perwira baru di Lanud terluar lantaran kemampuan teknis mereka sejak menjadi bintara TNI AU. Untuk itu bila diterjunkan dan ditugaskan di Lanud yang baru tidak akan menjadi masalah.