KRICOM - DKI Jakarta terancam krisis air bersih. Bukan tanpa alasan, hingga saat ini, pemerintah baru bisa memasok air bersih kepada 60 persen warga DKI. Hal ini disebabkan semakin padatnya masyarakat yang menghuni Jakarta.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Teguh Hendarwan menuturkan, untuk warga yang belum beruntung, mereka harus mengandalkan air sungai dan sumur bor untuk bisa mendapatkan air bersih.
Menurut Teguh, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan membangun Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPA) dengan memanfaatkan waduk dan situ yang ada di Jakarta.
“Ke depannya, waduk, situ maupun embung akan dimanfaatkan sebagai sumber air baku. Maka dari itu, sekarang kami susun roadmap-nya,” kata Teguh kepada wartawan di Jakarta, Jumat (8/12/2017).
Teguh menambahkan, saat ini terdapat 108 waduk, situ dan embung yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta. Namun, jumlah segitu tergolong masih terlampau sedikit.
“Pak Gubernur (Anies Baswedan) menginginkan agar sejumlah permasalahan terkait air bersih di Jakarta, di antaranya ketersediaan air bersih, sanitasi serta air limbah dapat segera diselesaikan dengan baik,” imbuhnya.
Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta telah ditunjuk sebagai koordinator dalam penyusunan roadmap tersebut. Teguh mengaku, pihaknya akan membentuk tim kecil untuk mengkaji program ketersediaan air bersih ini. Tim terdiri dari sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan akademisi.
“Kami berencana untuk lebih memaksimalkan pemanfaatan aset-aset kami yang berupa waduk, situ, dan embung yang tersebar di wilayah DKI Jakarta,” pungkasnya.