KRICOM - Nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memang terbilang baru di dunia perpolitikan Indonesia. Tapi jangan sekali-kali anda meremehkan putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.
Karena meskipun kalah telak di Pilkada Jakarta 2017 lalu dan terbilang sebagai pendatang baru, AHY dinilai berpotensi untuk menjadi pemimpin masa depan.
"Bukan soal pendatang baru atau politisi lama, tapi lebih kepada seseorang itu memiliki kapasitas. Dan untuk menguji seseorang punya kapasitas atau tidak kan harus diberi kesempatan," kata Pengamat Politik Ubedillah Badrun saat berbincang dengan Kricom.id, Rabu (7/2/2018).
Sebagai contoh, sambung Ubedillah, ketika Joko Widodo (Jokowi) mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012 lalu, banyak warga Ibu Kota yang meremehkan dia.
Karena pada saat itu, Jokowi merupakan pendatang baru seperti AHY. Karier politiknya pun baru di kawasan Solo saja. Namun dua tahun setelah menjadi Gubernur DKI Jakarta, dia terpilih menjadi Presiden Indonesia.
"Jadi kalau AHY selalu dianggap anak baru kencur kapan dia bisa masuk ke area politik? Dia memang harus memulai dan saya kira wajar seorang SBY mendukung anaknya yang mempunyai kapasitas untuk menjadi presiden," tuturnya.
Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini menilai AHY mempunyai kesempatan sama seperti Jokowi. Asalkan dia mau belajar dari pengalaman dan mengevaluasi bagaimana bisa menjadi pemimpin yang baik untuk masyarakat.
"Dia harus bisa mengevaluasi kemudian melayakan diri sebagai calon pemimpin masa depan. Dengan cara tidak melakukan tindakan yang mengarah ke koruptif," ujar Ubedillah.
"Saya kira AHY sebagai calon pemimpin harus menghindari langkah-langkah yang justru bersikap destruktif terhadap dirinya sendiri," pungkasnya.