KRIMINALITAS.COM, Jakarta - Tanda pagar (tagar) Ayo Tangkap Viktor menjadi trending topic di Twitter. Warganet di dunia cuit menyuarakan pendapat mereka mengenai pidato politisi partai Nasional Demokrat (Nasdem) Viktor Laiskodat di Nusa Tenggara Timur.
Sejumlah akun meminta Viktorsegera ditangkap atas ucapannya yang dinilai memprovokasi umat muslim. Seperti yang disuarakan akun @SiBonekaKayu.
"Ancaman pembantaian terhadap Ummat Islam tdk dapat dianggap remeh. Lihat kasus penyiraman air keras dan pembacokan." tulis akun tersebut dengan menyematkan #AyoTangkapViktor di akhir cuitannya, Kamis (10/8/2017).
Selain bermain kata, sejumlah akun juga menyertakan gambar wajah ViktorLaiskodat dengan teks yang memaparkan kenapa mereka meminta Victor segera ditangkap.
Panggilan #CyberIntifada
Mengikuti seruan Habib @RizieqSyihabFPI, yuk sematkan #AyoTangkapViktor di twit yg terkait dgn ipar TW itu. pic.twitter.com/KXmKoFXdiA
SiBonekaKayu (@SiBonekaKayu) August 9, 2017
"SUDAH CUKUP BUKTI YANG MENJERAT SI VIKTOR, DIA MENYEBARKAN PERMUSUHAN ,, TUNGGU APA LAGI.. PARA PENEGAK HUKUM" demikian tulis akun Adri Ulis sembari menautkan foto ViktorLaiskodat dan ditambahkan teks nukilan pidatonya di NTT yang dipermasalahkan.
Tak ketinggalan, cara memeriahkan #AyoTangkapVictor juga dihiasi dengan sejumlah alasan kenapa Viktorharus segera ditangkap. Akun @Elang_Jowo menuliskan enam alasan Victor bisa ditangkap.
Alasan itu yakni fitnah, provokasi, ujaran kebencian, ancaman pembunuhan, pelanggaran ITE, fasis dan rasis.
Selain itu, ada pula akun yang berkontribusi pada tagar AyoTangkapViktordengan menautkan pemberitaan di sejumlah media online yang menjelaskan bahwa Viktortak dapat berlindung di balik hak imunitas yang dimilikinya sebagai anggota DPR.
ViktorLaiskodat menjadi perbincangan dimulai dari beredarnya cuplikan video anggota DPR dari daerah wilayah Nusa Tenggara Timur itu berpidato di wilayah konstituennya.
"Ada sebagian kelompok mau bikin negara Khilafah dan celakanya partai-partai pendukungnya itu ada di NTT juga. Yang dukung supaya ini kelompok ekstremis ini tumbuh di NTT. Partai nomor satu namanya Gerindra, partai nomor dua itu namanya Demokrat, partai nomor tiga namanya PKS, partai nomor empat namanya PAN." kata Laiskodat ditranskrip dari rekaman suara yang beredar.
"Catat bae-bae, calon bupati, calon gubernur, calon DPR dari partai tersebut, pilih supaya ganti negara khilafah. Mengerti negara khilafah? Semua wajib solat. Mengerti? Negara khilafah tak boleh ada perbedaan, semua harus salat. itu begitu, ini bukan pasal agama, ini mereka salah paham soal agama." tegas Victor.
Dalam pidatonya, Viktorjuga menjelaskan bahwa bukan khilafah yang diperlukan Indonesia melainkan toleransi. "You mau sembahyang silakan sembahyang, you mau salat 10 waktu silakan, you mau bakar rea silakan, selama menyembah tuhannya," kata Victor.
"Nanti negara hilang, kita bunuh pertama mereka sebelum kita dibunuh. Ingat dulu PKI 1965, mereka tidak berhasil. Kita yang eksekusi mereka. Jangan tolak perppu nomor 2 Tahun 2017," tegasnya.
Dalam pidatonya Viktortelah mengingatkan kepada konstituennya bahwa ia tidak ada maksud memprovokasi. Namun nyatanya, sebagian kalangan masih mempersoalkan pidato Victor bahkan membawanya ke ranah hukum.