KRICOM - Pembahasan RUU KUHP telah mendalami materi perzinahan dan pelecehan seksual dengan salah satu isu yang mengemuka adalah soal perlunya pelarangan perilaku dan perbuatan LGBT. Salah satu Fraksi yang sejak awal konsisten menentang perilaku LGBT adalah Fraksi PKS.
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini secara tegas memerintahkan anggotanya yang masuk dalam Panja RUU KUHP untuk memperjuangkan larangan terhadap perilaku LGBT tersebut.
"Sejak awal kami konsisten dengan sikap penolakan perilaku LGBT. Semata-mata sebagai bentuk tanggung jawab moral dan agama agar bangsa ini terhindar dari perilaku yang merusak dan tidak beradab," tegas Jazuli kepada wartawan, Minggu (21/01/2018).
Indonesia, kata Jazuli, adalah negara yang berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang beradab dan LGBT menurutnya jauh dari dua poin tersebut.
"Perilaku LGBT jelas bertentangan dengan nilai-nilai Ketuhanan dan agama manapun serta merendahkan fitrah manusia yang beradab dan perilaku ini jelas bertentangan dengan Pancasila sebagai ideologi dan karakter bangsa," terangnya.
Menurut Jazuli, inilah yang membedakan Indonesia dengan negara barat, kita tidak mengenal kebebasan yang sebebas-bebasnya apalagi yang kebablasan. Ada nilai agama, kemanusiaan, kesopanan, kesusilaan, adat istiadat luhur yang harus dipedomani dan dipegang teguh oleh bangsa kita.
"Janganlah memaksakan apalagi mengkampanyekan perilaku dan budaya yang jelas bertentangan dengan kepribadian bangsa. Untuk itu kami akan mendorong dan berjuang sekuat tenaga agar LGBT by law dinyatakan sebagai perbuatan terlarang di Indonesia," pungkas Jazuli.
Menurut informasi bahwa diam-diam, ternyata ada lima fraksi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang setuju dengan perilaku Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LBGT). Hal itu diungkapkan Wakil Ketua MPR Zulkifli Hasan, saat mengungkapkan perkembangan pembahasan undang-undang pornografi, LGBT dan pernikahan sejenis.
"Di DPR saat ini dibahas soal undang-undang LGBT atau pernikahan sesama jenis. Saat ini sudah ada lima partai politik menyetujui LGBT," kata Zulkifli di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Sabtu (20/1/2018).