KRICOM - Lagi, modus penipuan dengan memanfaatkan pernikahan putri Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali terjadi. Kali ini yang menjadi korban adalah warga Kampung Wungusari RT 02, RW 06 Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo.
Sebanyak tiga warga di kampung tersebut menjadi korban aksi gendam yang dilakukan oleh pelaku yang berjumlah sekitar lima orang.
Lisa (24), salah seorang korban yang memiliki warung makan mengatakan bahwa kejadian tersebut dialaminya sekitar pukul 11.00 WIB.
Dia mengaku didatangi tamu yang terdiri atas tiga perempuan dan dua laki-laki. Tiga perempuan masuk rumah sedangkan dua laki-laki mengawasi di luar rumah.
Dari pengakuannya, ia sempat curiga dengan gelagat para pelaku, namun ia justru tak bisa berbuat apa-apa dan seakan nurut saja dengan perkataan pelaku.
"Pertama salaman, terus saya dirangkul. Setelah itu, saya mendengar apa yang dikatakan mereka," tutur Lisa, Minggu (29/10/2017).
Lisa menjelaskan, tamu itu mengatakan bahwa ada pesanan snack sebanyak 4.000 dus dari Presiden Joko Widodo untuk digunakan saat perhelatan mantu pernikahan putrinya. Lisa mendapatkan pesanan 68 bungkus nasi dengan harga Rp 20.000 tiap paketnya. Selain itu, pesanan itu juga akan dipesan secara berlanjut untuk pekerja di wilayah Nguter.
"Setelah itu, saya membeli bahan-bahan dan membuatkan permintaan mereka lantaran mau diambil jam 15.00 WIB. Setelah pesanan siap, dia tidak kembali yang mengakibatkan saya rugi Rp 1,5 juta," jelasnya.
Selain Lisa, korban lainnya adalah Ibu Warto. Dia kehilangan uang 1.000 real atau setara Rp 3,5 juta serta tujuh pak rokok seharga Rp 1,3 juta akibat aksi gendam.
"Orang itu janji bayar jam 15.00 WIB sore. Tapi, tidak kembali. Uang saya di dalam rumah juga dicuri. Padahal, rencananya uang itu buat bayar sekolah cucu saya," katanya.
Terkait kasus tersebut, Kapolsek Sukoharjo, AKP Parwanto mengaku belum mendapatkan laporan dari masyarakat tentang peristiwa tersebut. Namun, ia meminta masyarakat mewaspadai berbagai bentuk tindak kejahatan, salah satunya pola-pola gendam dengan menyapa dan berpura-pura saling kenal.
"Kami imbau masyarakat lebih berhati-hati dengan modus kejahatan saat ini," tegasnya.
Kasus penipuan dengan mencatut pernikahan putri Presiden Jokowi juga sempat terjadi beberapa waktu lalu. Aparat kepolisian menangkap pria yang menjadi Paspampres gadungan yang menipu sembilan rumah makan dengan dalih pesanan pernikahan putri Jokowi.