KRICOM - Kodam Cenderawasih akan memburu lima anggota Kelompok Kriminal Sparatis Bersenjata yang menembak mati anggota Kodim Puncak, Papua, Pratu SN. Pencarian akan dimulai pada Selasa (13/2/2018) pagi.
Kapendam Cendrawasih, Kolonel Inf Muh Aidi membeberkan beberapa kendala dalam membasmi para pelaku.
"Kendala banyak. Yang pertama dari segi medan karena ini medannya pegunungan," kata Aidi kepada Kricom di Jakarta, Senin (12/2/2018).
Selain itu, kesulitan lain yang dialami petugas yakni sikap para pelaku yang memilih untuk membaur bersama warga sipil. Hal itulah yang dilakukan para pelaku saat menembak mati Pratu SN.
''Operasi geriliya pada saat itu dilakukan dengan membaur. Mereka membaur dengan warga sehingga sulit dikenali," ungkapnya.
Pencarian pelaku makin disulitkan dengan status Papua yang saat ini tertib sipil.
"Jadi kami tak dibenarkan melakukan patroli, melakukan penyergapan (di tengah warga sipil Papua. Secara hukum kami tak dibenarkan, walau kenyataanya banyak kelompok mereka yang membawa (senjata) secara ilegal," tegasnya.
Sejauh ini, ia mengaku belum bisa membeberkan identitas para pelaku karena masih dalam tahap penyelidikan.
"Kan ada beberapa kelompok di sini. Jadi mesti kami pastikan kelompok mana," tutup Aidi.
Sebelumnya, Prajurit Kodim Puncak Jaya bernama Pratu SN tewas ditembak anggota Kelompok Kriminal Sparatis Bersenjata di Pasar Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, Senin (12/2/2018) pagi. Ia ditembak saat berbelanja kebutuhan sehari-hari di pasar tersebut.