KRICOM - Sejumlah fraksi di DPR berharap agar Setya Novanto legowo untuk mundur dari jabatan sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Permintaan itu muncul pasca Setnov mengenakan rompi oranye khas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sadar dengan sikap para fraksi di Senayan, Golkar mengaku akan menerima masukan. Hanya saja, Golkar berharap masukan yang disampaikan fraksi-fraksi itu bisa mengedepankan rasa keadilan untuk Setnov.
Terlebih dengan sosok Setnov yang dinilai sebagai tokoh yang memiliki jasa di DPR meski saat ini berstatus tersangka.
"Kan Pak Novanto ini juga bukan orang yang tidak memiliki jasa kepada bangsa dan negara dan bukan orang yang tidak memiliki jasa ke DPR. Beliau telah memperjuangkan berbagai macam hal untuk kemajuan DPR," kata Wasekjen Golkar, Dave laksono di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2017).
Karena itulah, dia berharap sejumlah fraksi mau bersabar ketika meminta Setnov mundur dari jabatan sebagai Ketua DPR. Lagi pula, sesuai aturan hukum Setnov baru bisa dicopot dari Ketua DPR saat berstatus terdakwa.
"Sehingga kita tetap kedepankan asas praduga tak bersalah dan memberikan sedikit kesempatan kepada Pak Novanto untuk membela dirinya. Biarkan beliau menjalankan proses ini dengan kuat," lanjutnya.
Untuk saat ini, Setnov tengah berupaya mengajukan praperadilan atas status tersangka yang disematkan KPK. Golkar pun memilih untuk menunggu hasil praperadilan untuk memutuskan status Setnov sebagai Ketua DPR.
"Ya praperadilan enggak lama lagi kok. Praperadilan hanya tinggal dua minggu lagi sudah ada kepastian," ungkapnya.
Salah satu fraksi yang meyoroti status Setnov adalah Partai Amanat Nasional (PAN). Sekertaris Fraksi PAN, Yandi Susanto berharap Partai Golkar mengkaji ulang keputusan mempertahankan Setnov sebagai Ketua DPR RI.
"Alangkah baiknya kalau Golkar segera memproses pergantian Novanto dan kami minta Novanto berkonsentrasi menghadapi masalah hukumnya," kata Yandri, Rabu (22/11/2017) lalu.
Tak hanya PAN, PDIP juga berujar hal yang sama. Bahkan, fraksi moncong putih ini menilai kedudukan Setnov saat ini bisa mengorbankan rakyat.
"Bukan DPR, tapi (mengorbankan) rakyat Indonesia. Rakyat mewakilkan kami duduk di sini. Masih ada orang yang baik kan (di DPR), tetapi dengan perbuatan satu orang, semua dianggap jelek. Itu enggak benar juga," kata Ketua Dewan Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun ditemui di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Kamis (23/11/2017) kemarin.