KRICOM - Amerika Serikat (AS) menepis gagasan untuk mengirimkan delegasinya untuk ikut dalam pembicaraan damai antara Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel). Hal itu ditegaskan Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley.
Dalam penjelasannya, seperti dirilis The Guardian, Haley memaparkan bahwa Korut saat ini dipimpin oleh rezim yang sangat sembrono. Karenanya, AS akan memperhitungkan segala langkah sebelum menggelar pembicaraan damai dengan Korut.
"Kami tidak akan mengambil langkah-langkah serius jika mereka tidak mau menghentikan program pengembangan nuklirnya," ujar Haley saat berbicara di Markas PBB, New York, Selasa (2/1) waktu setempat.
Haley memaparkan, AS tidak akan mau terlibat dalam kegiatan apapun, apabila hanya untuk publikasi di berbagai media.
"Kami tidak butuh senyum dan gambar-gambar yang bagus. Kami hanya butuh Korut untuk menghentikan pengembangan senjata nuklir. Jadi, Korut bisa berbicara dengan siapapun, tetapi AS tidak akan mengakui pembicaraan tersebut, sebelum mereka melarang senjata nuklir," sambung Haley.
Seperti dikabarkan sebelumnya, Korea Utara baru-baru ini kembali membuka peluang untuk menjalin pembicaraan damai dengan Korea Selatan. Pembicaraan tersebut digelar menyusul akan diadakannya Pyeongchang Games pada 9 Februari mendatang.
Namun menurut sejumlah pihak, Korut dan Korsel disebut-sebut akan turut mendiskusikan soal krisis nuklir di Semenanjung Korea yang kian berlarut-larut. Prediksi tersebut muncul usai Pemimpin Besar Korut Kim Jong-un mengancam akan menyerang Amerika Serikat menggunakan rudal balistik berhulu nuklir, apabila merasa terancam.