KRICOM - Pasukan keamanan perbatasan Korea Utara (Korut) kembali kecolongan. Baru-baru ini, seorang tentara asal negara Marxis-nasionalis tersebut kembali berhasil melarikan diri dan membelot ke negara serumpunnya, Korea Selatan. Hal tersebut terjadi pada Kamis (21/12/2017) pagi waktu setempat.
Menurut kabar yang dirilis The Guardian, tentara pembelot tersebut mengawali aksinya di Zona Demiliterisasi (DMZ). Ia muncul di sebuah pos penjagaan di kawasan perbatasan yang memiliki lebar mencapai 2,5 mil atau sekitar 4 kilometer tersebut.
Tak seperti rekannya, tentara pembelot tersebut dilaporkan melewati perbatasan dengan mudahnya. Tak ada suara tembakan dari tentara penjaga perbatasan Korut. Diduga para penjaga perbatasan sedang lengah akibat kabut tebal yang tengah menutup kawasan tersebut.
Namun menurut laporan yang dirilis kantor media Korsel, Yonhap, petugas perbatasan Korsel sempat melepaskan sejumlah tembakan ke arah petugas Korut, ketika mereka memasuki zona Korsel untuk mencari tentara pembelot tersebut.
Sampai saat ini, tentara pembelot tersebut telah diamankan oleh militer Korsel. Ia menjalani proses investigasi terkait aksinya tersebut. Sedangkan Pemerintah Korut dikabarkan telah memanggil semua petinggi militer yang bertugas di daerah perbatasan untuk dimintai pertanggungjawaban.
Sebelumnya pada bulan November silam, seorang tentara Korut juga melakukan aksi nekat untuk menyeberang ke negara Korsel. Dalam aksi yang terekam CCTV tersebut, sang tentara berhasil melintasi garis perbatasan Korut dan Korsel.
Sayangnya tentara tersebut harus menderita sejumlah luka tembak akibat diberondong senjata laras panjang oleh mantan rekannya di kesatuan militer. Tentara tersebut ditemukan tergeletak tak berdaya di balik sebuah tembok akibat kehilangan cukup banyak darah. Nyawanya berhasil diselamatkan oleh sejumlah tentara Korsel dan Amerika Serikat (AS) yang saat itu bertugas menjaga DMZ.