KRICOM - Pemerintah Jepang tampak sangat serius dalam menanggapi krisis nuklir yang tengah terjadi di Semenanjung Korea. Pasalnya baru-baru ini, Negeri Matahari Terbit tersebut telah menyetejui anggaran bernilai fantastis untuk membangun sebuah sistem pertahanan misil untuk mengantisipasi rudal balistik milik Korea Utara.
Menurut kabar yang dirilis The Guardian, Jumat (22/12/2017), Jepang telah menganggarkan dana senilai 5,19 triliun yen atau sekitar Rp 620,5 triliun untuk membuat sistem persenjataan terbarunya. Anggaran tersebut dilaporkan mengalami kenaikan sebanyak 1,3 persen dibandingkan tahun lalu.
"Korea Utara sudah memaparkan kemampuan rudal balistiknya. Karena itu, kami harus segera memperkuat kemampuan persenjataan kami secara fundamental," ujar Menteri Pertahanan Jepang, Itsunori Onodera.
Jepang juga berencana untuk membeli sejumlah persenjataan dari negara-negara lain untuk memperkuat pertahanan militernya. Menurut laporan, pemerintah setempat telah mengajukan anggaran dana senilai 730 juta yen (Rp 87,3 miliar) untuk membeli senjata bernama Aegis Ashore dari Amerika Serikat.
Selain itu, negara yang saat ini dipimpin oleh Perdana Menteri Shinzo Abe tersebut juga akan membeli rudal buatan Norwegia yang bisa ditembakkan dari sebuah jet tempur F-35, dengan harga mencapai 2 miliar yen (Rp 240 miliar).
Seperti dikabarkan sebelumnya, Korea Utara belum lama ini kembali meluncurkan rudal terbarunya, Hwasong-15 dalam sebuah uji coba. Menurut pemerintah negara Marxis-nasionalis itu, rudal balistik antarbenua tersebut sukses ditembakkan ke langit dan jatuh ke kawasan perairan Jepang.
Menanggapi uji coba tersebut, Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya, khususnya Jepang dan Korea Selatan, langsung mengeluarkan kecaman. Mereka meminta agar Korea Utara segera menghentikan provokasi-provokasi yang berpotensi meletupkan perang dan segera menyudahi program pengembangan senjata nuklir.
Namun permintaan tersebut ditepis oleh Korea Utara. Bahkan belakangan ini, Korut justru dikabarkan mengembangkan senjata kimia agar bisa ditanam di hulu ledak salah satu rudal balistiknya.