KRICOM - Tensi perseteruan antara Korea Utara (Korut) dan Amerika Serikat (AS) memasuki babak baru. Di hari pertama tahun 2018, Senin (1/1) silam, Pemimpin Besar Korut Kim Jong-un kembali mengeluarkan ancamannya.
Dalam pernyataannya yang disebarluaskan oleh kantor berita KCNA, Kim mengatakan bahwa negaranya telah menyelesaikan segala proses pengembangan senjata nuklir dan siap untuk meluncurkannya melalui rudal balistik antarnegara (ICBM).
"Kami telah mencapai target dengan menyelesaikan pengembangan senjata nuklir negara kami pada tahun 2017. Namun kami masih harus memproduksi secara massal hulu-hulu ledak dan misil balistik," ujar Kim, seperti dikutip dari The Guardian.
Tak hanya itu, Kim juga menyatakan bahwa pihaknya tak akan ragu untuk meluncurkan rudal-rudal balistiknya apabila AS dinilai telah memprovokasi atau melakukan tindakan-tindakan yang dinilai mengganggu keamanan negara penganut Marxis-nasionalis ekstrem tersebut.
"AS harus tahu bahwa tombol peluncuran nuklir ada di meja saja. Ini bukan surat kaleng, melainkan sebuah realitas," lanjutnya.
Kim turut memaparkan sejumlah keberhasilan yang telah dicapai oleh para ilmuwan roket Korut, khususnya soal jarak tempuh dari rudal-rudal balistik yang telah berhasil dikembangkan.
"Seluruh area di daratan negara AS masuk ke dalam area rudal kami. AS tak bisa memulai perang melawan saya dan negara kami. Senjata-senjata ini hanya akan digunakan apabila keamanan kami terancam," pungkas Kim.
Sampai saat ini, perseteruan antara AS dan Korut masih terus berlangsung. Hal tersebut diperparah oleh tindakan Korut yang meluncurkan sebuah rudal bernama Hwasong-15 pada Kamis (29/11/2017) silam dalam sebuah uji coba.