KRICOM - Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebut bahwa 90 persen narkotika jenis ganja di Indonesia dipasok dari wilayah Nangroe Aceh Darussalam.
Demi menghentikan pasokan ganja, pemerintah melalui BNN meluncurkan program Grand Design Alternative Development. Program tersebut merupakan upaya pencegahan narkotika dan pembebasan lahan-lahan tani di Aceh yang digunakan untuk menanam narkotika berjenis ganja.
"Melalui program ini diharapkan bisa mengubah mindset petani ganja di Aceh sehingga berubah menjadi petani tanaman produktif," ujar Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNN, Hendrajid Putut Widagdo, di Hotel Santika Monica, Bogor, Jumat (13/10/2017).
Dia berharap program ini juga dapat membuat para petani mampu mengolah hasil pertaniannya menjadi komoditas yang bernilai.
"Nantinya petani ganja juga akan diberikan keterampilan untuk mengolah potensi yang ada di Aceh," sambungnya.
Selain itu, melalui program ini, diharapkan para petani ganja di Aceh bisa menjadi wirausaha di bisnis yang legal produktif dan terciptanya kawasan bebas narkoba di pedesaan, khususnya Aceh.
"Jika penanaman ganja di Aceh dihentikan, maka penyelundupan ganja ke kawasan lain di Indonesia dapat ditekan sampai 70 persen," pungkasnya.