KRICOM - Partai Gerindra menyoroti kinerja Presiden Joko Widodo selama tiga tahun ini. Menurut Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani pemerintahan Jokowi belum mensejahterakan masyarakat. Bahkan, rakyat dibebani oleh utang negara.
"Problem terpenting di pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla selama tiga tahun ini kan ekonomi. Ternyata beban utang kita sangat besar. Satu tahun Rp 600 triliun. Satu bulan Rp 50 triliun. Satu hari Rp1,8 triliun," ujar Muzani kepada wartawan disela-sela diskusi publik dengan tema 'Tiga tahun Jokowi-JK dan calon penantang Jokowi di Pilpres 2019' di Restoran Batik Kuring kawasan SCBD, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu(22/10/2017).
"Infsratuktur selama tiga tahun ini telah menyerap kurang lebih Rp 600 triliun, Rp 120 triliun perhubungan, Rp 408 triliun pekerjaan umum (PU) dan perumahan rakyat," lanjutnya.
Muzani menambahkan, ketika Jokowi lengser rakyatlah yang akan menanggung utang pemerintah nantinya.
"Pemerintah harus kembali melakukan re-orientasi terhadap apa yang jadi target. Misalnya, pembangunan infrakstuktur. Kami khawatir pembayaran utang yang jatuh tempo Rp 514 triliun untuk tahun ini saja," imbuhnya.
Lebih lanjut, Muzani menuturkan, jika seperti ini, hampir 30 persen lebih APBN akan digunakan untuk bayar utang. Ini akan menambah beban hidup masyarakat.
"Nantinya kita akan terjebak pada pencetakan utang baru dan yang jadi korban adalah rakyat," tegasnya..
Muzani kemudian mencontohkan proyek pembangunan yang hingga saat ini belum rampung. Seperti, puluhan km jalur kereta api di Sulawesi.
"Di Sulawesi ada ratusan kilometer jalur kereta api, yang jadi baru 16 kilometer," sesalnya.
Muzani berharap agar Jokowi tidak mencalonkan diri lagi pada Pilpres 2019 mendatang sehingga memberi kesempatan terhadap Prabowo.
"Buat kami, Pilpres 2019 adalah bagian dari proses demokrasi yang akan datang. Calon kami adalah Prabowo Subianto. Prabowo sampai sekarang mengupayakan bagimana menata dari dalam kekuatan Gerindra supaya kami bisa memajukan potensi kekuatan dari dalam yang kita miliki," tutupnya.