KRICOM - Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa tengah, Polresta Solo membentuk Satgas Anti Black Campaign atau kampanye hitam. Satgas tersebut nantinya bertugas memantau perkembangan sosial media jelang pertarungan Pilgub yang bakal digelar secara serempak pada pertengahan 2018 mendatang.
Satgas black campaign ini bertugas mengawasi sosmed yang digunakan untuk menjatuhkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dengan menyebarkan isu negatif.
Wakapolresta Solo, AKBP Andy Rifai mengatakan, tidak menutup kemungkinan jika penyebaran isu negatif terjadi seiring dengan makin dekatnya perebutan kursi Jateng I. Cara-cara tersebut diprediksi bakal meningkat.
“Semua hal mungkin, apalagi menyebarkan isu negatif kampanye hitam untuk menjatuhkan lawan politik, khususnya dalam Pilgub Jateng ini,” jelas AKBP Andy di sela peninjauan kesiapan Satgas Black Campaign di ruang Trafic Managemen Center (TMC), Satlantas Polresta Solo, Jumat (12/1/2018).
Selain memantau percakapan di media sosial yang memuat kampanye hitam, satgas juga akan melakukan penindakan terhadap para pelaku.
Kampanye hitam yang dimaksud yakni mengeluarkan propaganda negatif dengan memuat unsur SARA, ujaran kebencian, berita hoax, dan lainnya. Satgas Anti Black Campaign juga akan menetralisir jika adanya kampanye hitam melalui media sosial.
“Kami akan memantaunya selama 24 jam dalam pelaksanaan Pilkada 2018 hingga Pemilu tahun 2019,” ungkapnya.
Satgas ini melibatkan gabungan Tim Cyber Crime, Humas, dan Satuan Kerja (Satker) Polresta Surakarta. Kepolisian memastikan akan bersikap netral selama pilkada berlangsung. Pihaknya juga akan memantau dan mengawasi situasi dan dinamika politik di Jawa Tengah, khususnya di Kota Solo.
“Kami juga mengimbau masyarakat maupun pendukung calon kepala daerah agar bersama menjaga situasi yang kondusif. Bagi mereka yang melakukan kampanye hitam dan politik uang akan ditindak tegas," katanya.
Di Pilgub Jateng 2018, terdapat dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan bertarung. Mereka adalah Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), dan Sudirman Said-Ida Fauziyah.
Kedua diusung oleh empat parpol. Ganjar-Yasin secara resmi diusung koalisi parpol PDIP, Golkar, PPP, Nasdem, dan Demokrat. Sementara Sudirman-Ida diusung oleh koalisi parpol Gerindra, PKB, PKS, dan PAN.