KRICOM - Isu mahar politik yang dialami Mantan Ketua PSSI, La Nyalla Mattalitti tengah ramai dibahas belakangan ini. Bahkan, Brigjen Siswandi mengaku turut 'dipalak' oleh PKS saat ingin mencalonkan diri menjadi Wali Kota Cirebon.
Namun hal tersebut dibantah mentah-mentah oleh Sekretaris Umum DPW PKS Jabar, Abdul Hadi Wijaya. Dia memastikan partainya tidak pernah meminta uang sepeserpun kepada calon kepala daerah.
"Berita tersebut tidaklah benar. Kami telah melakukan investigasi kepada semua pihak di internal PKS yang terlibat dalam proses penerbitan SK untuk Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota Cirebon," kata Abdul saat dikonfirmasi, Minggu (14/1/2018).
Menurut Abdul, proses penentuan tiap kandidat kepala daerah Kota Cirebon pun cukup dinamis. Sehingga, praktik permintaan uang seperti itu tak mungkin terjadi di dalam internal PKS.
Lagipula, PKS merasa tidak pernah memproses calon kepala daerah atas nama Siswandi. Dia pun heran mengapa jenderal bintang dua tersebut bisa berkata seperti itu.
"Semua komunikasi antarstruktur kami terdokumentasi rapih. Dari sepanjang catatan kami, DPW PKS Jawa Barat tak pernah memproses nama Siswandi-Euis. Dan juga DPP PKS itu mustahil memproses nama yang tidak diajukan secara resmi oleh DPW," tegasnya.
Meski demikian, pihak PKS pun tetap memahami kekecewaan dari berbagai pihak terkait proses penentuan calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Cirebon. Dan PKS pun mengharapkan agar kejadian ini menjadi bahan perbaikan bagi tiap pihak.
"Semoga hal ini tidaklah menghalangi silaturrahim dan kerjasama konstruktif di masa-masa mendatang untuk kebaikan masyarakat, umat dan bangsa," tandasnya.