KRICOM - Berandalan geng motor berulah dengan menjarah pakaian di sebuah tokoh, kawasan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Setelah ditangkap, kawanan bermotor ini ternyata masih berusia remaja.
Anggota Komisi X DPR Fraksi PPP, Leni Marlonawati menyebut, ada pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan dunia pendidikan atas insiden penjarahan yang dilakukan para remaja.
Pasalnya, kata dia, dunia pendidikan memiliki peran preventif supaya aksi penjarahan yang dilakukan remaja, tidak terjadi di kemudian hari. Satu di antaranya, dunia pendidikan harus membuka kepala anak bangsa, untuk tidak sekadar mempelajari ilmu pengetahuan.
"PR besar tentu peran lembaga pendidikan. Jadi sekolah hari ini tentu tidak sekadar bagaimana membuka kepala anak untuk dia mampu memahami berbagai macam pengetahuan, tapi juga bagaimana bisa menyentuh hatinya membentuk karakternya menjadi baik," kata dia ditemui di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Kamis (28/12/2017).
Menurut dia, ketika berbicara pembentukan karakter, tentu tidak lepas dari pendidikan agama. Dengan pendidikan agama yang kuat, otomatis perilaku negatif para anak bangsa, bisa diminimalisir.
"Bahwa tujuan pendidikan itu adalah membentuk setiap anak didik beriman, bertakwa dan berakhlak mulia, ya kan?" ungkap dia.
Diketahui, sebanyak puluhan orang dibekuk polisi pasca insiden penjarahan sebuah toko baju di Sukmajaya, Depok, Minggu (24/12/2017) kemarin. Dari puluhan yang ditangkap, sebagian besar ternyata berusia anak usia sekolah.
Setelah penangkapan, sebanyak 8 di antaranya ditetapkan tersangka yakni Fa (17), AG (16), AP (20), AB (18) DSR (16), W (17) dan Y (17), serta tiga ABG perempuan yakni, YA (16), EF (18) , dan BA (16).