KRICOM - Istilah mayoritas dan minoritas yang kerap digaungkan oleh banyak pihak untuk menyikapi berbagai masalah di Indonesia menjadi ironi tersendiri.
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko menilai, isu mayoritas dan minoritas sudah tidak relevan diterapkan di INdonesia. Menurutnya, permasalahan ini hanya akan membuat bangsa terpecah belah.
"Istilah minoritas-mayoritas harus dihilangkan. Kita tidak mengenal istilah kasta di sini. Jika dibiarkan, negara ini akan sulit mendapatkan titik keseimbangan," kata Moeldoko dalam memberikan kuliah umum bertajuk 'Membaca Indonesia: TNI dan Politik Negara' di Forum Syndicate Lectur, Jalan Wijaya Timur Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/10/2017).
Moeldoko menegaskan, istilah mayoritas-minoritas tidak sesuai dengan azas Pancasila yakni berbeda-beda tetapi tetap satu. "Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sudah ditakdirkan hidup dalam kondisi plural. Baik itu plural secara fisik, keyakinan, budaya, dan lain sebagainya," ujarnya.
Namun, pluralitas bangsa Indonesia jangan sampai secara ideologi. "Kita ini hidup ditakdirkan yang plural, plural secara fisik, keyakinan, tetapi tidak boleh plural secara ideologi. Kita tidak boleh memaknai ideologi Pancasila secara plural," tutur dia.
Menurutnya, jika menjadikan agama sebagai ideologi , maka yang ada hanyalah kotak-kotak berdasarkan agama saja.
"Jika itu terjadi, keyakinan atas ideologi akan terbelah, kita keluar dari keyakinan," ungkap Moeldoko yang mengenakan kemeja abu-abu ini.
(Kanugrahan)