KRICOM - Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting menyatakan, elektabilitas Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) lebih tinggi dibandingkan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto di wilayah Jawa Barat (Jabar). Padahal, selama ini wilayah Jabar merupakan basis suara yang biasa dimenangi Prabowo.
Menanggapi hasil itu, Politikus Gerindra Dapil Jabar, Sodik Mudjahid enggan mengamini hasil survei yang keluar dari SMRC. Menurutnya, kajian internal Gerindra justru menunjukkan hal positif.
"Kajian tim Gerindra justru menunjukkan bahwa elektabilitas Gerindra dan Prabowo terus meningkat," kata Sodik dalam pesan singkatnya, di Jakarta, Jumat (3/11/2017).
Peningkatan elektabilitas Prabowo di survei internal diakuinya terjadi karena kebijakan Jokowi yang tidak pro rakyat. Ditambah lagi, sikap kiritis Gerindra selama ini mendongkrak elektabilitas Prabowo di Jabar.
"Selain itu, (berdasarkan survei internal) posisi Gerindra yang meningkat ini juga termasuk di Jawa Barat yang diketahui sebagai basis Gerindra dan basis Prabowo. Jawa Barat juga belakangan sangat sering sekali dikunjungi Jokowi," tegasnya.
Oleh karena itu, ia heran dengan tindakan beberapa pihak yang justru menyebut elektabilitas Jokowi meningkat dibanding Prabowo.
"Saya tidak tahu, apakah karena mereka tidak percaya diri atau bagaimana. Padahal , ebagai presiden sangat banyak sekali peluang untuk mendapat simpati rakyat," pungkasnya.
Berdasarkan survei SMRC yang dirilis Kamis (2/11/2017) kemarin, untuk pertama kalinya Jokowi unggul di Jawa Barat.
Dari survei yang dilakukan dengan memberi pertanyaan spontan, Joko Widodo mendapat dukungan terbanyak dengan nilai 25,7% . Sedangkan Prabowo Subianto hanya mendapat dukungan sebesar 22%.