KRICOM - Insiden penyelundupan ponsel di Rutan Cilodong yang dilakukan seorang ibu berinisial SO bukan kejadian pertama. Selama setahun terakhir, kasus seperti ini sudah terjadi delapan kali.
Karutan Kelas II Cilodong, Sohibur Rahman menuturkan ada banyak modus yang dilakukan pengunjung untuk mengirim ponsel ke warga binaan. Namun modus seperti ini selalu digagalkan anak buahnya.
"Tapi saya selalu menegaskan agar pemeriksaan selalu dilakukan sesuai SOP. Karena bisa jadi pembesuk memanfaatkan berbagai hal untuk menyelundupkan barang ke dalam rutan," tutur Sohibur kepada Kricom.id, Senin (23/10/2017).
Dijelaskan Sohibur, ada beberapa modus penyeludupan ponsel yang mereka temui dari para penjenguk. Mulai dari disembunyikan dalam konde, jilbab, payudara, alat kelamin sampai ke dalam makanan.
Terungkapnya barang bawaan elektronik ini dilakukan saat petugas mereka melakukan pemeriksaan ketat menggunakan metal detektor.
"Biasanya mereka menggunakan cara yang dianggap paling aman dan tidak akan dideteksi petugas. Tetapi mereka salah kami sudah menjaga itu semua dengan mengunakan alat," jelasnya.
Para pelaku yang akan menyelundupkan ponsel itu kini telah diberikan sanksi. Yakni tidak boleh berkunjung atau menjenguk keluarga mereka di dalam Rutan hingga dua sampai tiga pekan.
"Biar mereka jera dan tidak ada lagi kasus serupa terjadi. Kami hanya ingin mereka tahu jika komunkasi dengan keluarga mereka yang menjadi warga binaan masih dapat dilakukan dengan cara menjeguk dan bukan dengan memberikan ponsel," tutup Sohibur.