Anggota Satuan pengamanan (Satpam) anak perusahaan Sinar Mas Group, PT Wira Karya Sakti (WKS) di Kabupaten Tebo, Jambi, mengeroyok seorang petani hingga tewas dan mayatnya dibuang ke hutan yang tidak jauh dari Kantor Distrik PT WKS di Resort Kilis.
Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Almansyah, di Jambi, Sabtu (28/2), membenarkan akibat aksi pengeroyokan yang dilakukan anggota Satpam PT WKS di Kabupaten Tebo, seorang petani setempat yang berselisih paham dengan petugas keamanan tewas dan mayatnya sampai saat ini belum ditemukan. Kejadian itu terjadi pada Jumat (27/2) sekira pukul 17.30 WIB.
Untuk mengantisipasi aksi susulan atau balasan dari kelompok petani Serikat Petani Tebo, pihak Polda Jambi menurunkan dua pleton polisi terdiri atas Dalmas dan Brimob untuk berjaga-jaga di lokasi kejadian agar tidak ada aksi lanjutan.
Kemudian Kapolda Jambi, Brigjen Pol Bambang Sudarisman juga telah menugaskan Direktur Inteligen dan keamanan (Dir Intelkam) dan satuannya untuk langsung turun ke lokasi kejadian agar bisa mengantisipasi aksi yang lebih besar pascatewasnya seorang petani yang dikeroyok Satpam PT WKS itu.
Kejadian yang terjadi di Simpang Koridor WKS Pos Kembar 803 itu dilakukan oleh tujuh orang pelaku yang bertugas menjadi anggota Satpam PT WKS, yakni Asmadi, Febrian, Ayatullah, M. Ridho, Zaidian, Depsa, dan Jimmi yang kini telah diamankan pihak kepolisian setempat.
Kejadiannya berawal ketika dua orang petani Serikat Petani Tebo (SPT) yang tinggal di area Resort Kilis melintas di depan Pos Kembar 803 PT WKS dengan menggunakan sepeda motor.
Saat itu terjadi selisih paham antara team unit reaksi cepat PT WKS dengan kedua petani itu hingga berujung terjadinya aksi pengeroyokan terhadap korban di lokasi kejadian.
Sampai saat ini polisi masih belum mengetahui apa motif Satpam PT WKS melakukan pengeroyokan hingga mengakibatkan tewasnya korban.
Sekitar pukul 17.30 WIB setelah mendapat kabar korban Indra tewas dikeroyok Satpam WKS, massa Serikat Petani Tebo yang berjumlah 50 orang datang ke Pos Kembar 803 dan menanyakan anggotanya Indra yang dibawa dan dianiaya hingga tewas oleh satpam. Namun karena karena tidak ada jawaban dari WKS massa merusak pos 803 dan membuat pondokan menunggu temannya Indra yang belum ditemukan.
Kini Kapolres bersama jajarannya masih berjaga di lokasi menunggu bantuan dua pleton dari Polda yang sudah bergerak sejak kemarin untuk mengantisipasi kerusuhan besar.