KRIMINALITAS.COM, Internasional - Kepolisian anti-teror dengan berseragam lengkap dan senjata api melakukan penyisiran di perumahan penduduk di kawasan timur laut Paris untuk memburu 2 bersaudara yang melakukan penembakan di kantor majalah Charlie Hebdo, Kamis 8 Januari.
Sehari pascapenembakan, petugas mendatangi satu per satu rumah penduduk di Corcy, beberapa kilometer dari Longpont, di mana dua saudara terlihat mengenakan masker. Sementara petugas helikopter juga memantau lewat udara. Demikian seperti dilansir Reuters, Jumat 9 Januari 2015.
Kawasan tersebut merupakan kawasan yang dipenuhi hutan dan rawa-rawa. Namun, belum diketahui jelas apakah pelaku masih berada di sana atau telah berpindah ke tempat lain.
Tidak ada pengepungan, kami tidak menemukan mereka, ujar pejabat kementerian Dalam Negeri Paris.
Penduduk Corcy tampak tegang polisi bermasker wajah menggeledah garasi dan lading-ladang.
Kami dengan mereka kemungkinan bersembungi di hutan, tetapi tidak ada informasi, sehingga kami menonton televise, ujar warga Corcy, Jacques.
Di lingkungan Longpont sendiri, seorang penduduk mengatakan bahwa polisi telah memberitahu warga untuk tetap berada di dalam rumah karena pelaku penembakan telah meninggalkan mobil mereka. Petugas anti-terorisme telah ditarik dari lokasi.
Keduanya saat ini dalam pengintaian aparat polisi. Salah satu pelaku, pernah dipenjara selama 18 bulan karena hendak berangkat ke Irak beberapa tahun lalu untuk bergabung dengan kelompok militant. Polisi menyebut mereka bersenjata dan berbahaya.
Salah satunya, Said Kouachii, pernah di Yaman pada tahun 2011 untuk mengikuti pelatihan militer dengan Al-Qaeda di Peninsula Arab (AQAP).
Sumber pemerintahan Amerika Serikat mengatakan, Said Kouachi dan saudaranya Cherif Kouachi, keduanya terdaftar dalam database keamanan AS, yang tergolong dalam informasi 1,2 juta terduga terorisme.