KRICOM - Ketua Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur, La Nyalla Mattalitti buka-bukaan soal kegagalannya maju sebagai calon gubernur Jawa Timur. La Nyalla menyebut dia sempat dimintai uang puluhan miliar oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terkait pencalonannya tersebut.
La Nyalla menceritakan awalnya dia diminta menyetor uang Rp 170 miliar oleh Ketua DPD Gerindra Jawa Timur, Supriyanto. Permintaan itu disampaikan Supriyanto pada Desember 2017.
"Dia bilang siapkan 170 miliar akan diserahkan ke Bapak Prabowo langsung," ucap La Nyalla dalam konferensi pers di Tebet, Kamis (11/1/2018).
Selanjutnya, saat deklarasi pencalonan Mayjen (Purn) Sudrajat-Ahmad Syaikhu oleh Gerindra untuk cagub Jawa Barat, La Nyalla kembali diundang Prabowo.
"Saya dipanggil di dalam ruang kerjanya dan di situ ada Saudara Sugiono, ada Saudara Prasetyo, dan Pak Prabowo sendiri, menanyakan kesiapan saya,"
Saat dipanggil itu, Prabowo langsung membahas masalah uang. La Nyalla diminta menyiapkan uang Rp 40 miliar agar mendapat rekomendasi Gerindra untuk Pilkada Jawa Timur.
"Saya bilang saya siap kalau masalah uang. Dia tanya lagi, 'Bisa kapan uang?' Saya bilang, 'Nanti saja, Pak, setelah rekom selesai, saya ada pengusaha-pengusaha muslim,'" ucapnya.
"Saya dimintai uang Rp 40 miliar. Uang saksi disuruh serahkan di tanggal 20 Desember 2017, kalau tidak bisa saya tidak akan direkomendasi. Yang minta Pak Prabowo," lanjutnya.
Saat dimintai uang itu, La Nyalla mengaku dimarah-marahi Prabowo. Dia sendiri bingung kenapa Prabowo marah kepadanya.
"Saya dipanggil kok dimaki-maki. Prabowo itu siapa? Saya bukan pegawainya dia, kok dia maki-maki saya," ujar La Nyalla.
Meski begitu, La Nyalla belum menyanggupi permintaan Prabowo tersebut. Dia hanya menyebut sudah mengeluarkan uang Rp 5,9 miliar yang diserahkan ke Supriyanto dan membuka cek senilai Rp 70 miliar yang dibawa bendahara tim pemenangan, Tubagus Daniel Hidayat ke Hambalang.
"Hambalang itu siapa saya enggak tahu, pokoknya saya merasa sudah mengeluarkan," tambahnya.
La Nyalla sendiri mengaku timnya telah merekam seluruh transaksi penyerahan uang yang dikeluarkan terkait pencalonan ini.
"Belum apa-apa kita sudah dimintai uang, ya enggak mau saya. Saya akan tuntut secara hukum," tutupnya.