KRICOM - Pedangdut Dewi Persik nekat menerobos jalur bus Transjakarta di dekat Mall Pejaten Village, Jakarta Selatan. Perbuatan itu dia lakukan lantaran buru-buru ingin mengantar asistennya yang sesak nafas.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno menyayangkan kelakuan Dewi. Namun dia menduga, kejadian itu tak lepas dari miskomunikasi antara si pedangdut kontroversial dengan pihak Transjakarta.
Apalagi, mantan istri Saipul Jamil itu mengklaim sudah mendapat pengawalan dari polisi lalu lintas. Namun petugas yang mengawalnya tertinggal jauh di belakang.
"Mereka (DP dan Pihak Transjakarta) bukan berselisih lah. Soal miskom dengan DP, saya pengalaman. Kuncinya komunikasi yang lebih baik," kata Sandiaga kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2017).
Pasca kejadian ini, Sandiaga sudah berkoordinasi dengan dengan Direktur PT Transjakarta Budi Kaliwono dan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Andri Yansyah untuk mengetahui apa yang terjadi.
Dari situ, dia berencana untuk menjadi Dewi sebagai duta kepatuhan lalu lintas. Mengingat, jalur busway memang tidak diperuntukkan untuk dilewati siapa pun baik itu mobil Presiden atau Gubernur sekalipun.
"Mbak Dewi persik kan selebritas papan atas, malah mungkin bisa jadi duta untuk kepatuhan terhadap lalu lintas di Ibu Kota. Dan ini bisa jadi pembelajaran baik untuk Mbak Dewi agar jadi duta tertib busway, duta tertib Transjakarta land," tandasnya.
Sebagai informasi, Dewi sendiri mengklaim kalau perbuatan itu dia lakukan atas seizin polantas yang mengawalnya. Namun saat kejadiaan, sang polisi yang dimaksud memang berada jauh di belakang mobilnya lantaran tidak ikut melintas ke jalur busway.