KRICOM - Mata Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan masih belum pulih usai disiram orang tak dikenal di dekat masjid dekat rumahnya pada April 2017 lalu.
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah menuturkan kalau Novel sampai saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Singapura lantaran mata kirinya belum sembuh total.
"Setelah melewati 257 hari atau lebih dari 8 bulan, Novel masih berada di Singapura untuk melakukan rangkaian proses pengobatan, khususnya terhadap mata kiri," kata Febri kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/12/2017).
Pasca disiram air keras, dokter mendiagnosa kalau 95 persen mata kiri Novel rusak. Penyidik senior KPK ini bahkan digadang-gadang akan buta secara permanen.
Guna memulihkan kesehatan matanya, Novel sempat menjalani operasi sebanyak dua kali.
"Operasi pertama untuk memasang jaringan gusi yang akan menutupi bagian putih mata. Tapi karena pertumbuhan belum maksimal, dilakukan operasi kedua," ujarnya.
Rencananya, operasi tahap dua akan dilakukan sekitar satu atau dua bulan ke depan. Pasalnya, dokter masih menunggu pertumbuhan mata bagian putih di sebelah kiri.
Namun, dikatakan Febri, operasi pertama belum membuahkan hasil. Pasalnya, pertumbuhan di bagian putih mata masih belum maksimal. Padahal di operasi pertama bagian putih mata sanagy diperlukan untuk operasi bagian hitam mata.
Untuk itu, operasi kedua sedianya akan dilakukan setelah pertumbuhan bagian putih mata kiri maksimal. Dengan demikian, operasi kembali akan dilakukan sekitar satu sampai dua bulan ke depan.
Novel sendiri sudah tidak sabar kembali ke Indonesia. Dia berulang kali mengutarakan keinginannya supaya bisa pulang ke Tanah Air. Namun sayang, keinginan itu harus dipendam sementara waktu demi kesehatan matanya.