KRICOM - Komite Pencegahan Korupsi (Komite PK) DKI Jakarta yang masuk bagian dari TGUPP langsung tancap gas usai dibentuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ketua Komite PK, Bambang Widjojanto mengatakan, ia dan timnya akan segera meluncurkan sistem pendataan yang disebut "One Map One Data".
Peluncuran tersebut rencananya akan dilakukan sekitar pertengahan Januari. Nantinya bakal mengintegrasikan data dan aset dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk mencegah praktik korupsi dan menjaga pendapatan daerah.
"Ada proses yang sedang jalan. Kami nanti mau membangun One Map One Data. Itu mengintegrasikan seluruh data di SKPD. Nanti akan digabung," kata Bambang di Balai Kota, Kamis (4/1/2018) malam.
Menurut Bambang, sistem tersebut akan menampung berbagai jenis data mulai dari data aset hingga data kependudukan warga Jakarta. Dibuatnya pemetaan data tersebut penting agar data bisa terintegrasi dan menghindari praktik korupsi dan pelanggaran perdata.
"Jadi akan terintegrasi, di satu zoning tertentu sehingga kita bisa tahu jumlah lahan milik pemda di situ ada berapa, jumlah masyarakat berapa, itu punya siapa. Jadi kita harus punya database," jelasnya.
Bambang berharap semua data tersebut dibentuk dalam sistem yang selalu diperbaharui dan data tersebut juga nantinya bisa digunakan untuk acuan pembangunan di Jakarta.
"Akhirnya kita bisa punya database yang bisa mengarahkan pemda karena kita sekarang kayak orang buta. Kan kebijakan itu berbasis instuisi. Itu yang akan kami kembangkan," tuturnya.
Selain itu, ia mengungkapkan, pihaknya akan melibatkan KPK untuk mengembangkan sistem ini.
"Itu bagian dari pemberantasan korupsi. Kayaknya sekarang kasus korupsi, tangkap selesai. OTT kayak hari ini dianggap keren. Tapi mau OTT terus? Jadi mesti ditangani sistemnya. Membangun sistem merupakan bagian dari mencegah," ucapnya.
Sayangnya Bambang khawatir sistem tersebut akan sulit diwujudkan karena kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) walaupun dirinya tetap berusaha mengefektifkan SDM yang ada.
"Tantangannya yang pertama begini. Harus dipelajari informasinya. Kita harus mulai membaca ini-itu. Terus kedua kan resource (SDM) ini kan enggak banyak jadi bagaimana mengefektifkan SDM itu," pungkasnya.