KRICOM - Kritik soal gaji fantastis untuk anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) dibantah Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno.
Sandi mengatakan Pemprov DKI Jakarta mengelola dana sampai Rp 77 Triliun sehingga memang perlu ada TGUPP. Sandi bahkan mengatakan jika dirinya bersyukur atas kedatangan Bambang Widjojanto sebagai ketua Komite PK DKI Jakarta demi mencegah praktik korupsi di tubuh pemprov DKI Jakarta.
"Kalau saya bilang karena aset yang sangat besar itu malah merasa bersyukur Pak Bambang masih mau menyumbangkan sumbangsih tenaganya dan pikirannya untuk mengamankan uang rakyat," ucap Sandi di Balai Kota, Kamis (4/1/2018).
Bahkan Sandi mengajak media untuk berhenti menbahas gaji ketua dan anggota TGUPP serta fasilitas yang didapat karena Sandi merasa ada yang lebih penting dari itu semua.
"Jadi saya lihat khususnya kok ngeributin masalah gaji dan mobil gitu loh. Tapi ya itulah media zaman now," ucap Sandi.
Sandi menganalogikan kehadiran Komite PK yang merupakan bagian dari TGUPP. Menurut Sandi berapa uang pemprov yang bisa diselamatkan dari potensi korupsi dan pelanggaran hukum lainnya dengan dibentuknya Komite PK yang diisi mulai dari mantan pimpinan KPK sampai aktivis perempuan.
"Ada diskursus yang saya rasa harus dibentuk oleh teman-teman media adalah dengan adanya TGUPP adalah berapa dana yang bisa diselamatkan dengan adanya komite PK Ibu Kota Jakarta ini," ucap Sandi.
Sekedar informasi bahwa gaji Ketua TGUPP mencapai Rp 50 juta dengan fasilitas mobil toyota Altis Dan gaji terendah anggota Grade 3c berkisar di angka Rp 8 juta. Walaupun Anies masih merahasiakan siapa ketua TGUPP tetapi salah satu bagian TGUPP yaitu Komite PK sudah resmi dibentuk oleh Anies Baswedan dengan eks Komisioner KPK, Bambang Widjojanto sebagai ketuanya.