KRICOM - Terdesak kebutuhan ekonomi membuat siapapun bisa bertindak nekat. Seperti yang dilakukan gerombolan anak remaja berinisial SA (17) IA (14), RL (12), LA (21) A (17) misalnya. Mereka nekat merampok sopir taksi lantaran dua orang di antaranya butuh uang untuk modal nikah.
Peristiwa bermula ketika sopir taksi, Muhammad Syaiful melintas di kawasan Pondok Kopi, Jakarta Timur. Di sana, dia mendapatkan lima penumpang yang terdiri dari dua perempuan dan tiga laki-laki. Lalu mereka minta diantarkan ke Stasiun Kereta Api di daerah Tangerang Selatan.
"Setelah sampai ditujuan dua perempuan turun terlebih dahulu, dua pelaku laki-laki kemudian ikut turun pura-pura mau ngantar. Sedangkan, seorang pelaku lagi menunggu di dalam taksi," kata Kasatreskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Ahmad Alexander Yuricho kepada wartawan, Minggu (14/1/2018).
Setelah mengantar dua perempuan tersebut, dua laki-laki itu kemudian masuk kembali ke dalam taksi. Mereka minta diantar ke Jalan Geraha Raya, Parigi Lama, Pondok Aren, Tangerang Selatan
Belum sampai di lokasi, ketiga pelaku sudah meminta sang sopir menghentikan taksinya. Mereka langsung menghantam kepala Syaiful menggunakan batu, lalu mengusirnya dari dalam mobil.
"Saat taksi berhenti, tiba-tiba ketiga pelaku melakukan penyerangan terhadap korban dengan menghantamkan kepalanya dengan batu yang telah dibawa sejak berada di Stasiun sebelumnya," ujar Alexander.
Sayangnya aksi pelaku tidak berjalan mulus. Anggota Polsek Pondok Aren yang berada di lokasi langsung mengejar tiga anak ABG itu. Dua pelaku berhasil diamankan, sementara satu orang lainnya melarikan diri.
"Ngakunya baru sekali. Tetapi, kami tidak percaya begitu saja pengakuan para pelaku. Rencananya hasil kejahatan akan digunakan untuk modal menikah," tutup dia.