KRICOM - Isu mahar politik sedang hangat diperbincangkan. Isu itu merebak pasca kicauan La Nyalla Mattalitti soal adanya mahar politik yang diminta Partai Gerindra, agar diusung sebagai calon gubernur untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Hermanto memastikan partainya tidak pernah mempraktikkan mahar politik dalam kontestasi pilkada tingkat apapun.
"Kami jelaskan untuk Partai Demokrat tidak ada mahar untuk bupati, walikota maupun gubernur. Kami tidak ada mahar untuk parpol, kalau untuk kampanye itu urusan mereka," kata Agus ditemui di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Jumat (12/1/2018).
Menurut Agus, Demokrat lebih melihat popularitas dan elektabilitas ketimbang mahar politik ketika mengusung pasangan calon berkontestasi dalam Pilkada. Cara melihat popularitas dan elektabilitas, Demokrat menggandeng lembaga survei sebelum menunjuk pasangan calon yang berkontestasi.
"Kami lihat kredibilitas dari surveinya. Kami juga memperhitungkan lembaga surveinya," ujarnya.
Namun, Agus tidak menutup mata perihal adanya dana yang dikeluarkan guna kepentingan pemilihan kepala daerah. Dana tersebut, nantinya dikeluarkan dari pasangan calon yang diusung partai.
"Kalau kampanye itu yang mengeluarkan dari kantong dia. Tapi untuk partai politik tidak ada mahar sama sekali. Kita tidak pernah membicarakan mahar, dan menggariskan mahar," pungkasnya.