KRICOM - Kapolri Jenderal Muhammad Tito Karnavian memerintahkan para Kapolda dan Kaporles untuk segera melapor terkait potensi kerawanan gangguan konflik di wilayah menjelang Pilkada serentak 2018. Pasalnya, pemetaan kerawanan sangatlah penting untuk mengantisipasi gangguan pilkada.
"Untuk minggu ini saya perintahkan kepada jajaran semua tingkat Mabes Polri ditingkat polda, polres buat laporan ke Mabes Polri untuk menjelaskan potensi daerah yang dianggap rawan konflik," kata Tito kepada wartawan, Kamis (11/1/2018).
"Jadi sangat rawan, rawan dan kurang rawan. Kurang rawan misalnya satu paslon (pasangan calon) otomatis sudah kuranglah kerawanan konflik relatif kecil sekali," lanjutnya.
Tito menambahkan, Kapolda dan Kapolres agar secepatnya melaporkan peta kerawanan konflik di wilayah masing-masing minggu ini.
"Saya perintahkan, selesaikan buat peta kerawanan paling lambat sampai Minggu (14/1/2018), empat hari lagi. Setelah Senin kami sudah bisa merencanakan operasi yang lebih akurat. Meski rencana operasi sudah ada, tetapi lebih akurat dari Kapolda," tuturnya.
Mantan Kapolda Papua ini melanjutkan, setiap laporan yang disampaikan akan dibuat tabel di Mabes Polri yang nantinya akan dilakukan antisipasi.
"Mereka harus kirim ke Mabes Polri dan Mabes membuat tabel daerah mana yang masuk sangat rawan," imbuhnya.
Lebih lanjut Tito menuturkan, Mabes Polri menerjunkan 191 ribum personel untuk mengamankan pilkada serentak.
"Kami sudah lakukan langkah-langkah dengan menggelar operasi, bekerjasama dengan stakeholder terkait termasuk TNI. Kemudian, dari pemda dan pemerintah pusat. Khususnya, untuk pemda adalah pengerahan kekuatan dari anggota linmas," pungkasnya.