KRICOM - Kelompok radikal ISIS kembali melancarkan terornya di Eropa. Baru-baru ini, grup teroris yang dikabarkan telah menelan kekalahan di Irak dan Suriah tersebut mengeluarkan ancaman untuk membunuh Pangeran George, anak laki-laki dari Pangeran William dan Kate Middleton.
Menurut kabar yang dirilis The Sun, Senin (30/10/2017), ancaman pembunuhan tersebut disebarkan oleh kelompok ISIS melalui sebuah pesan di aplikasi Telegram.
"Keluarga Kerajaan (Inggris) tidak akan kami tinggalkan," bunyi pesan yang beredar di salah satu grup yang dikelola oleh para simpatisan ISIS.
Tak sampai di situ, pesan tersebut juga melampirkan foto Pangeran George dan juga alamat tempatnya sekolah, yaitu di kawasan Battersea, London Selatan.
"Ketika perang tiba dengan bunyi melodi dari peluru, kami bangkit dari ketidakpercayaan untuk meminta pembalasan," lanjut pesan tersebut, mengutip sebuah lagu jihad.
Kabar tersebut langsung mendapatkan tanggapan dari pihak kepolisian Inggris. Mereka dikabarkan telah bergerak untuk memburu pengirim pesan dan mulai memonitor pergerakan ISIS di aplikasi Telegram.
Telegram sendiri merupakan salah satu aplikasi berkirim pesan yang dijadikan andalan oleh para penganut radikalisme. Dengan memanfaatkan fasilitas berkirim pesan terenskripsi, para anggota ISIS bisa dengan bebas berkirim informasi sekaligus melakukan perekrutan anggota.
Hal tersebut diperkuat oleh temuan Kepolisian Jerman yang menyebut serangan Berlin pada hari Natal tahun 2016 lalu dirancang oleh para simpatisan ISIS melalui Telegram.
Aplikasi ini juga sempat diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Indonesia beberapa bulan lalu, karena dianggap sebagai salah satu media yang menyebarkan paham radikalisme.
Namun Kemenkominfo akhirnya mencabut pemblokiran menyusul pernyataan dari pendiri Telegram, Pavel Durov yang siap membantu Pemerintah Indonesia untuk melacak teroris di aplikasi tersebut.