KRICOM - Perppu Nomor 2 Tahun 2017 tentang Ormas resmi diundangkan. Diklaim pemerintah, Perppu Ormas mampu menjaga Pancasila berdiri tegak sebagai ideologi negara.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak justru merasa Perppu Ormas tidak efektif menekan berkembangnya ideologi anti-Pancasila.
"Perppu yang sudah disahkan DPR bagi kami tidak akan efektif menekan berkembangnya ideologi anti-Pancasila, malah justru memberikan ruang mereka melakukan konsolidasi lebih luas," kata dia dalam keterangan resminya kepada Kricom, Selasa (25/10/2017).
Menurut dia, doktrin ideologi anti-Pancasila seringkali membesar justru di bawah tekanan penguasa. Sayangnya yang dihadirkan Perppu justru memukul perkembangan ideologi anti Pancasila, tanpa adanya sistem pencegahan seperti membuka ruang dialog.
"Sebab itu memukul tidak selalu efektif untuk meredam mereka, jalan yang paling efektif adalah dialog intens. Di mana pelurusan cara pandang mereka terkait dengan tafsir agama yang absolut tentang khilafah misalnya, bisa diluruskan," ujar dia.
Menurut dia, sistem pencegahan seperti dialog sangat efektif menekan berkembangnya ideologi anti-Pancasila. Pasalnya sistem dialog, mengedapankan demokrasi di dalamnya.
"Dialog adalah jalan yang paling beradab melawan ideologi anti-Pancasila dan demokrasi tersebut. Namun tidak boleh dilawan dengan cara anti-demokrasi juga, sehingga sulit membedakan kelompok anti-demokrasi dengan pemerintah yang berlaku anti demokrasi juga," lanjutnya.
Di sisi lain, kata dia, Perppu Ormas yang diundangkan harus dipandang sisi pembelajaran bagi semua pihak. Terutama organisasi yang sering menyebut demokrasi dan Pancasila adalah sistem kafir.
"Justru faktanya demokrasi dan Pancasila sangat Islami Karena memberikan ruang dialog atau musyawarah yang sangat luas dan melawan represifitas," pungkasnya.