KRICOM - Provokasi demi provokasi yang dilancarkan oleh Korea Utara (Korut) mulai membuat Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) merasa khawatir. Pasalnya, sistem persenjataan Korut dinilai sudah bisa menjangkau negara-negara Eropa.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg dalam sebuah jumpa pers menyatakan, sudah saatnya dunia internasional bersatu untuk mendesak Korut membatalkan program nuklir yang dinilai telah mengancam perdamaian dunia.
"Kami menyadari bahwa Eropa saat ini sudah masuk dalam jangkauan rudal balistik Korut. Ini membuat negara-negara anggota NATO berada dalam bahaya," ujar Stoltenberg saat berada di Jepang, seperti dikutip dari Newsweek, Senin (30/10/2017).
Stoltenberg lebih lanjut memaparkan, organisasi yang ia pimpin memang memiliki kemampuan untuk menangkal ancaman-ancaman terhadap negara-negara anggotanya.
"NATO memang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan ataupun menanggapi serangan apapun, tetapi NATO sama sekali tidak menginginkan perang. Ini akan sangat menghancurkan," sambungnya lagi.
Ketakutan negara-negara Eropa terhadap serangan nuklir Korut juga disuarakan oleh Menteri Luar Negeri Perancis, Jean-Yves Le Drian.
"Kita bisa melihat Korut yang memiliki tujuan membangun rudal berhulu nuklir. Dalam beberapa bulan ke depan, hal tersebut bisa terwujud," ungkap Le Drian dalam pernyataanya kepada RTL.
"Di saat itulah, ketika rudal nuklir Korut bisa mencapai AS, bahkan Eropa, atau setidaknya Jepang dan Cina, maka situasi akan berubah," pungkasnya.
Ancaman meletusnya perang nuklir mulai terlihat dari berbagai pernyataan yang dirilis oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan para pejabat tinggi negara tersebut. Kebanyakan dari mereka menyatakan siap apabila perang memang benar-benar terjadi.
"Jangan salah. Serangan apapun terhadap AS ataupun sekutu kami akan mampu kami hadapi. Jika ada senjata nuklir yang digunakan, maka kami akan membalasnya dengan agresi militer yang efektif," ujar Menteri Pertahanan AS, Jim Mattis pada hari Sabtu (28/10/2017).