KRICOM - Korea Utara (Korut) dikabarkan masih terus melakukan pengembangan persenjataan nuklir, terkait memanasnya konflik dengan Amerika Serikat (AS).
Seperti dirilis CNN, para ilmuwan Korut saat ini tengah mengembangkan salah satu rudal balistik antarbenua berhulu nuklirnya, KN-20. Bila proses pengembangan sudah rampung, rudal tersebut nantinya akan mampu menjangkau wilayah negara Amerika Serikat.
Sejumlah kabar mengatakan Korut akan mengebut pembaruan sistem persenjataan pada KN-20. Hal itu dilakukan, karena Pyongyang mengaku khawatir terhadap sikap Presiden AS Donald Trump yang cenderung menginginkan terjadinya perang.
Namun kabar terkait niat Korut mengembangkan senjata nuklir baru tersebut juga dianggap sebagai provokasi terhadap AS. Pasalnya, kabar ini muncul menjelang kepergian Trump ke negara-negara kawasan Asia.
Seperti diketahui, Trump pada bulan November ini akan melakukan kunjungan kerja ke Jepang dan Korea Selatan (Korsel). Selain membicarakan soal hubungan bilateral, Trump juga akan berdiskusi dengan masing-masing kepala negara terkait konflik dengan Korut.
Untuk menyambut kehadiran Trump, militer AS juga telah mengerahkan sebuah kapal induk USS Ronald Reagan untuk berpatroli di perairan Korea. Namun langkah tersebut dikecam Korut, karena AS dianggap telah mengancam kedaulatan negara penganut Marxis-nasionalisme ekstrem tersebut.