KRICOM - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengomentari isu permintaan mahar oleh Gerindra kepada bakal Calon Gubernur Jatim, La Nyalla Mattalitti. PKS menegaskan tak pernah melakukan praktik semacam itu.
"PKS tidak mengenal mahar. PKS partai perjuangan dan kader yang solid," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera melalui pesan singkat kepada Kricom, Jumat (12/1/2018).
Meski tidak mengenal mahar politik, Mardani mengeluhkan beratnya pendanaan saksi-saksi di tempat pemungutan suara. Setidaknya, PKS perlu menganggarkan Rp 200 ribu per orang sebagai akomodasi saksi di TPS.
"Untuk saksi memang berat karena harus dikali jumlah TPS dan dana per orang Rp 200 ribu untuk operasional seharian," lanjut dia.
PKS, lanjut dia, menyarankan kepada pemerintah untuk tidak tutup mata atas pembiayaan saksi di TPS. Pemerintah diharapkan mau membantu partai politik, ikut membiayai saksi.
"Makanya kami mengusulkan saksi ditanggung pemerintah dengan tugas menjaga suara untuk semua partai," paparnya.
Selama belum mendapat tanggungan pemerintah, kata dia, dana saksi oleh PKS dibiayai secara urunan. Adapun pasangan calon dan para kader PKS bahu membahu menyumbang untuk biaya akomodasi saksi di TPS.
"Untuk kasus DKI tim pemenangan yang bayar. Dananya dari paslon dan kader," tandasnya.