KRICOM - Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat dinilai sebagai calon yang memilki kesempatan paling berat untuk menang. Salah satu alasannya yakni asal Djarot yang bukan orang asli Sumatera.
Pengamat Politik, Maksimus Ramses Lalongkoe menilai, alasan primordalisme masih menjadi pedoman bagi kalangan pemilih di daerah, terutama di Sumatera Utara dalam memilih pemimpin.
"Ada sebagian masyarakat di berbagai daerah yang terkurung dalam pikiran primordial itu. Masih kuat sekali. Misalnya dia dikirimkan ke Ambon, kan banyak tokoh-tokoh di Ambon yang mumpuni bisa memimpin Ambon," kata Ramses kepada Kricom di Jakarta, Kamis (11/1/2018).
Ramses pun mengamini pernyataan Edi Rahmayadi yang sempat mengatakan jika calon asli Sumatera lebih memiliki peluang di Pilkada Sumut.
"Saya kira Pak Edi kemarin live di salah stasiun TV itu mengatakan demikian. Masyarakat Sumut masih bisa menghargai masyarakat Sumut," jelas Pengamat dari Universitas Mercu Buana ini.
Selain itu, Edi yang berasal dari Aceh itu juga memiliki peluang kuat karena beberapa alasan.
"Ada beberapa analisis yang bisa saya sampaikan. Dia kan didukung oleh sejumlah parpol ya. Dan dia didukung oleh hampir 3/4 kursi DPRD Sumut. Artinya dari segi dukungan secara kuantitas, dia mempunyai dukungan yang cukup kuat di tengah masyarakat," kata Ramses.
"Ditambah lagi, lawan dengan Djarot. Dia kan dari Blitar dan luar Sumatera ya. Dia dikirim karena tugas partai untuk Cagub di Sumut," pungkasnya.