KRICOM - Polisi terus menelusuri aset yang dimiliki oleh biro perjalanan haji dan umroh PT Usmaniyah Hannien Tour. Pekan ini, Satreskrim Polresta Solo akan mendatangi sebuah perusahaan maskapai penerbangan terkemuka tanah air untuk mengecek kebenaran dana Rp 5 miliar yang telah didepositkan PT Hannien.
Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Agus Puryadi mengatakan, dari hasil penyidikan yang dilakukan terhadap bos PT Hannien Tour, Farid Rosyidi, diketahui ada aset yang dia miliki. Aset tersebut berupa deposito uang senilai Rp 5 miliar yang diberikan kepada perusahaan maskapai terkemuka tanah air.
“Jadi, ada uang yang dimiliki oleh PT Hannien Tour yang didepositkan di sebuah perusahaan maskapai. Pekan ini akan kami telusuri ke sana,” kata Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Agus Puryadi, Selasa (9/1/2018).
Uang tersebut, kata Kasat, merupakan uang jaminan dari PT Hannien Tour untuk memberangkatkan calon jamaah umroh ke tanah suci. Pihaknya berharap, uang tersebut dapat ditarik untuk mengganti rugi uang korban calon jamaah umroh yang telah disetorkan.
“Harapannya bisa dikembalikan kepada para korban,” jelasnya.
Sejumlah aset yang dimiliki bos Hannien Tour, Farid Rosyidin mulai terkuak. Mulai dari empat buah rumah dan beberapa mobil operasional. Meski begitu, lanjut Kasat, aset tersebut tidak dapat ditarik lantaran Farid belum melunasi pembayaran. Alhasil, rumah ditarik oleh pengembang, sedangkan mobil operasional Hannien Tour ditarik oleh leasing.
“Kami terus telusuri kemana uang milik calon jamaah ini. Meski tidak bisa kembali sepenuhnya, minimal dapat mengembalikan sebagian,” tutupnya.
Sejauh ini, polisi membekuk empat orang tersangka. Mereka adalah Farid; direktur keuangan, Avianto; direktur operasional, Arif; dan Ilham sebagai direktur teknik. Selain itu, polisi juga mengamankan barang bukti berupa dua unit PC, 150 buah paspor, baju ihram, dokumen-dokumen dan rekening koran. Kemudian sebuah sepeda motor merek Ducati milik Farid.