KRICOM - Konflik nuklir di Semenanjung Korea yang kian berlarut-larut membuat Malaysia mulai menimbang ulang hubungan diplomatiknya dengan Korea Utara (Korut).
Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Tun Razak dalam pernyataannya baru-baru ini mengatakan, dirinya merasa khawatir dengan serangkaian uji coba senjata nuklir dan program pembuatan senjata yang dilakukan oleh Korut.
"Salah satu isu yang saya dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bicarakan adalah mengenai situasi di Semenanjung Korea yang semakin mengkhawatirkan," ujar Razak, seperti dirilis The Star, Senin (30/10/2017).
Dalam pemaparannya, Razak bahkan mengatakan akan mempertimbangkan untuk menutup Kedutaan Besar Malaysia di Pyongyang dan memanggil semua diplomat yang ada di Korut.
"Bila keputusan tersebut (penutupan Kedubes Malaysia di Korut) dibuat, maka semua urusan kenegaraan akan dialihkan ke Kedubes Malaysia di Beijing, Cina," sambung Razak saat berbicara di depan Parlemen Malaysia.
Hubungan antara Malaysia dan Korut sebenarnya sudah memburuk semenjak kasus tewasnya Kim Jong-nam di Bandara Internasional Kuala Lumpur, beberapa waktu lalu. Dalam kasus tersebut, Malaysia menuding pemerintah Korut terlibat dalam pembunuhan saudara tiri Pemimpin Besar Kim Jong-un tersebut.