KRICOM - Indonesia darurat narkoba, itulah pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu. Rupanya, pernyataan Jokowi ini ditanggapi serius oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan membeli senjata api (senpi) buatan Rusia untuk membasmi para bandar narkoba.
Kepala BNN, Komjen Budi Waseso mengatakan, senpi yang dibeli itu kalibernya di luar standar TNI/Polri serta sudah sesuai dengan kebutuhan petugas BNN dan kondisi di lapangan.
"Yang jelas satu senjata itu ada empat jenis amunisi. Jadi senjata ini digunakan untuk melumpuhkan. Senjata itu tidak mematikan, tapi kalau terlalu dekat pasti mati juga," kata Buwas, Rabu (11/10/2017).
"Fungsi kedua adalah untuk menghancurkan, misalnya menghancurkan pintu dengan kedalaman tertentu atau menghancurkan mobil. Ada juga senjata untuk menghancurkan mesin mobil. Namun kalau mobilnya terlalu kuat maka mesinnya yang kami hancurkan pakai senjata itu," jelasnya.
Mantan Kapolda Gorontalo ini menerangkan, senpi itu akan didistribusikan ke BNNP yang ada di daerah untuk keperluan penindakan.
"Semua sudah ada. Semuan BNN ada pengirimannya bersama ke semua daerah. Cuma ada yang bermasalah dengan administrasi karena ada salah ketik, itu wajar. Senjatanya juga sudah dikembalikan ke kami semua dan digunakan untuk anggota," ujarnya.
Buwas mengakui, kebutuhan senpi bagi anggota memang tinggi, dan semua itu tergantung kebutuhan di lapangan.
"Kalau kebutuhan di Indonesia banyak, tapi kan tidak bisa dipastikan karena ancamannya berubah-ubah," tutupnya.
Seperti diketahui, peredaran narkoba di tanah air dirasa sudah semakin mengkhawatirkan. Bahkan, para sindikat narkoba sudah memiliki senjata api dalam melakukan aksinya.