KRICOM - Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta, Abdul Aziz mengapresiasi kinerja positif yang ditunjukkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sejak dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Lantas dia berharap, kinerja positif tersebut bisa terus dilanjutkan selama memimpin Jakarta.
Kinerja positif pertama, kata dia, ditunjukkan Anies-Sandi dengan keputusan menutup Alexis. Dia percaya penutupan itu merupakan langkah strategis menjauhkan masyarakat Jakarta dari perilaku maksiat.
"Apresiasi pada kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang tidak lagi meneruskan perpanjangan izin usaha Hotel Alexis sebagaimana sudah diketahui bersama, dan meminta Pemprov untuk konsisten serta tidak kompromi dalam ikhtiar penegakkan 'amar ma’ruf nahi munkar' di Provinsi DKI Jakarta," kata Aziz saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2017).
Hanya dari persoalan penutupan Alexis, dia meminta Pemprov memperhatikan sejumlah hal. Terutama untuk mengedepankan prinsip keadilan, dengan melakukan penindakan pada lokasi wisata yang terendus melakukan praktik esek-esek terselubung.
"Segera melakukan upaya penertiban rumah kos atau apartemen sewa dan sejenisnya yang terindikasi atau patut diduga melakukan praktik-praktik asusila dan menjadi stigma negatif yang berkembang di masyarakat sebagaimana sempat muncul kasusnya beberapa waktu lalu," lanjutnya.
Lantas, Aziz juga mengapresiasi rencana Anies-Sandi yang berniat membuat Jakarta menjadi kota religi. Menurutnya, Jakarta memiliki potensi tinggi untuk mengembangkan wisata religi.
"Jakarta sebagai 'service city' memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih maksimal di masa depan, termasuk di dalamnya wisata halal dan religi. Jadi, potensi yang ada dapat dikembangkan dalam kemasan yang lebih religius," ujarnya.
Teranyar, Aziz mengapresiasi rencana pemerintah Jakarta yang berniat mengambil uang pajak dari sektor halal. Hanya saja, langkah itu harus memperhatikan sejumlah hal.
"Agar segera dilakukan revisi terhadap Peraturan Daerah di sektor pajak atau retribusi, khususnya pajak hotel, restoran, dan hiburan yang lebih mendukung visi Gubernur DKI Jakarta," pungkasnya.