KRICOM - Kepala Badan Narkotika Nasional, Komjen Budi Waseso (Buwas) mengklaim, hingga saat ini masih ada 11 negara yang aktif menyuplai narkoba ke Indonesia.
Dari sekian banyak negara, kata Buwas, mereka lebih banyak transit ke Malaysia atau Singapura sebelum menyalurkan barang haram itu ke Indonesia.
"Pertayannya, kenapa dikirim ke Indonesia? Karena sanksi di Indonesia itu lemah dan ringan. Makanya, mereka ramai-ramai kirim ke Indonesia." ujarnya saat di Gedung Bea dan Cukai Wilayah Jawa Timur, Surabaya, Kamis (11/1/2018).
Berbeda dengan Indonesia, jelas Buwas, peredaran narkoba di Malaysia masih terbilang sedikit. Sebab, pengedar di Malaysia rata-rata mendapat hukuman berat hingga hukuman mati.
"Contoh kasus Freddy Budiman di Indonesia. Terlalu lama prosesnya dan haris nunggu 3 kali baru vonis mati. Harusnya langsung eksekusi dan tidak perlu dipublikasikan. Kalau dipublikasikan, akhirnya yang dibahas masalah hak asasi, keluarganya, dan sebagainya. Tetapi tidak membahas kejahatannya," lanjutnya.
Maka dari itu, untuk membuat jera para pengedar narkoba tidak lain adalah menembak mati pengedar.
"Ini kejahatan luar biasa. Pelaku seperti orang gila karena mengorbankan orang-orang. Untuk menumpasnya harus dengan cara-cara gila. Tembak mati. Kalau anak buah saya takut dosa, saya yang bertanggung jawab pada Tuhan," tegasnya.
Mengenai jaringan Internasional asal Malaysia, Buwas mengklaim sudah tahu pemasoknya. Hanya saja, kebradaanya sulit ditemukan lantaran ada orang dalam yang kerap membocorkan.
"Kami tahu pemasoknya. Sampai sekarang masih melakukan suplay. Tetapi ada mata-mata sehingga sulit untuk ditangkap. Ya tunggu saja, namanya manusia pasti ada apesnya," tutup Buwas.