KRICOM - Insiden teror yang terjadi di Sungai Hudson, Manhattan, New York turut mendapat perhatian dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Dalam pernyataannya lewat rangkaian cuitan di Twitter, Trump melontarkan kutukan keras terhadap aksi teror yang menewaskan 8 orang dan melukai setidaknya 11 warga.
"Di NYC sepertinya ada serangan yang dilakukan oleh seorang yang sangat sakit dan terganggu. Otoritas hukum terus memantau kejadian ini," tulis Trump di akun pribadinya, @realDonaldTrump, Selasa (30/10/2017).
Lebih lanjut, Trump juga menuding bahwa aksi tersebut dilakukan oleh simpatisan ISIS yang berada di AS. Ia melontarkan kecaman tersebut berdasarkan sebuah catatan yang ditemukan oleh pihak kepolisian di dekat truk yang digunakan oleh pelaku.
"Kita tidak boleh mengizinkan ISIS untuk kembali atau masuk ke negara kita setelah mengalami kekalahan di Timur Tengah. Sudah cukup!" lanjutnya.
Di bagian akhir, Trump pun menyampaikan rasa duka citanya terhadap para korban dan anggota keluarga yang ditinggalkannya.
"Rasa duka cita dan doa saya tujukan kepada korban dan keluarga dalam serangan teror New York. Tuhan dan negara bersama kalian," pungkasnya.
Seperti diketahui, sebuah aksi teror terjadi di kawasan Sungai Hudson, Manhattan, New York pada hari Selasa (30/10/2017) atau Rabu (1/11/2017) WIB. Sebuah truk yang diduga dikendarai oleh seorang pria bernama Sayfullo Saipov menyeruduk sejumlah pejalan kaki dan pengendara sepeda.
Pihak kepolisian dalam penyelidikannya menemukan sejumlah fakta yang mengindikasikan bahwa Saipov adalah seorang warga Uzbekistan yang telah mendapatkan izin tinggal permanen di Amerika Serikat dan diduga berafiliasi dengan ISIS.