KRICOM - Mabes Polri enggan menanggapi rencana pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
"Nanti ya," ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Irjen Setyo Wasisto saat ditemui KRICOM usai bermain tenis meja di kantornya, Rabu (8/11/2017).
Ketika disinggung kapan Kapolri Jenderal Muhammad Titop Karnavian akan menghadap Presiden Joko Widodo , Sisto belum bisa mengetahuinya.
"Belum tahu," tegasnya.
Sebelumnya, beberapa pihak mendesak agar pemerintah membentuk TGPF untuk mengusut kasus Novel. Pasalnya, sudah hampir tujuh bulan kasus ini belum juga terungkap. Di sisi lain, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menegaskan jika TGPF belum diperlukan.
"Pembentukan TGPF belum perlu. Karena kami ada progres, setiap hari, tiap minggu kami anev (analisa dan evaluasi). Ada progres disitu," ujar Argo.
Menurut Argo, berbagai kasus yang diambil alih TGPF ada yang tidak pernah tuntas seperti kasus pembunuhan aktivis HAM Munir dan penembakan mahasiswa Trisakti.
"Contoh ada bebera TGPF-TGPF dibentuk, seperti TGPF Trisakti, sampai sekarang kita belum dapatkan pelaku penembakan. Kemudian ada kasus Munir, sampai sekarang yang berjalan dari penyidik Kepolisian. Kemudian ada cicak vs buaya, itu sama," ungkapnya.