KRICOM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperlihatkan sikap yang mulai melunak dalam menanggapi krisis nuklir yang tengah terjadi di Semenanjung Korea. Baru-baru ini, Trump mengatakan akan membuka diri kepada Korea Utara (Korut).
Seperti dikutip dari CNBC, Trump menyatakan dirinya tidak akan menutup kemungkinan untuk membuka diplomasi dengan Korut. Hal tersebut dilakukan demi mencegah meletusnya perang nuklir yang akan merugikan seluruh dunia.
"Tentu saja saya percaya pada sebuah pembicaraan," ujar Trump, Sabtu (6/1/2018) silam. "Saya sangat ingin melakukan itu, saya tak punya masalah sama sekali."
Meski begitu, Trump menyatakan dirinya baru akan berbicara dengan Korut apabila negara yang dipimpin oleh Kim Jong-un tersebut berkenan mematuhi segala syarat yang diajukan oleh AS, salah satunya menghentikan program pengembangan senjata nuklir.
Di samping itu, Trump juga memberikan apresiasi terhadap Korut yang telah berdiskusi dengan negara tetangganya, Korea Selatan (Korsel). Menurut Trump, pembicaraan tersebut menunjukkan bahwa hubungan kedua negara tengah membaik.
"Saat ini mereka berdua sedang membicarakan Olimpiade Musim Dingin. Ini adalah sebuah permulaan yang sangat baik," sambung Trump saat ditemui usai melakukan pertemuan dengan para anggota Kongres dan Kabinet Pemerintah AS.
Namun Trump masih belum ingin melupakan perseteruannya dengan Pemimpin Besar Korut Kim Jong-un. Pasalnya, salah satu pria terkaya dunia tersebut kembali melontarkan ancamannya, apabila Korut masih ngotot melanjutkan program nuklirnya.
"Kim Jong-un tahu kalau saya tidak main-main. Saya sedikitpun tidak pernah main-main, tidak sepersen pun. Dia mengerti itu," papar Trump.
Seperti dikabarkan sebelumnya, Trump dan Kim Jong-un kembali terlibat dalam sebuah adu komentar. Hal tersebut dipicu oleh pidato Kim pada 1 Januari silam yang menyebut negaranya tidak akan ragu untuk menyerang AS, seiring dengan kesuksesan mereka merampungkan program pengembangan senjata nuklir.
Menanggapi pidato tersebut, Trump melalui akun Twitter pribadinya mengancam balik. Lewat akun @realDonaldTrump, Presiden AS mengatakan dirinya juga memiliki sebuah 'tombol nuklir' yang jauh lebih besar dibandingkan milik Kim.