KRICOM - Di balik perseteruannya dengan Pemimpin Besar Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku dirinya memiliki hubungan yang baik dengan kepala negara penganut Marxis-nasionalis tersebut. Hal itu diutarakannya saat diwawancara secara eksklusif oleh situs The Wall Street Journal.
"Saya mungkin memiliki hubungan yang baik dengan Kim Jong-un," kata Trump, Kamis (11/1/2018) lalu.
Seolah sadar ucapannya sangat bertentangan dengan sikap-sikap yang ia tunjukkan dalam menanggapi krisis nuklir di Semenanjung Korea, Trump mengatakan bahwa pernyataannya tersebut memang akan mengejutkan banyak orang.
"Saya memiliki hubungan yang baik dengan banyak orang. Saya rasa Anda semua akan terkejut," sambungnya lagi. "Saya adalah orang yang fleksibel. Suatu ketika, semua orang secara tiba-tiba akan menjadi teman saya. Saya bisa memberikan 20 contoh."
Meski begitu, Trump menolak berkomentar ketika diminta berkomentar terkait konflik AS dengan Korut. Ia juga enggan berbicara banyak soal rencana diplomasi damai dengan Pyongyang.
"Saya tidak mengatakan saya sudah atau belum menghubungi (Pemerintah Korut)," balas Trump pendek.
Meski begitu, sebagian pihak menilai ucapan Trump hanyalah sebuah omong kosong belaka. Pasalnya, Trump lebih sering mengancam untuk menggelar perang terbuka dengan Korut, apabila negara tersebut tak juga menghentikan program pengembangan senjata nuklirnya.