KRICOM - Pembicaraan damai yang terjalin antara Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) di Zona Demiliterisasi (DMZ) beberapa waktu lalu, ternyata disikapi berbeda oleh Amerika Serikat (AS). Pasalnya menjelang dilakukannya diskusi tersebut, Angkatan Udara AS mengirimkan sejumlah pengebom B-2 ke wilayah Guam.
Menurut kabar yang dirilis The Washington Post, Kamis (11/1/2018), pesawat tersebut berangkat dari Pangkalan Udara Militer Whiteman di Missouri menuju Pangkalan Udara Andersen di Pulau Guam. Selain menerbangkan tiga pesawat B-2, AS juga mengirimkan 200 anggota Angkatan Udara ke pangkalan militer tersebut.
Dalam keterangannya, Pentagon menyebutkan bahwa pengiriman sejumlah personel dan pesawat pengebom tersebut adalah bentuk kesiagaan AS terhadap provokasi Korut. Pihaknya juga menyebut pesawat-pesawat pengebom tersebut akan ditugaskan untuk berpatroli menjaga keamanan perairann Pasifik.
Meski begitu, pengiriman pesawat pengebom itu dinilai keliru. Pasalnya, hubungan AS dan Korut saat ini tengah memanas, seiring dengan pertengkaran yang terjadi antara Presiden AS Donald Trump dengan Pemimpin Besar Korut, Kim Jong-un.
Seperti dikabarkan, pada 1 Januari silam, Kim Jong-un menyatakan negaranya telah berhasil menyelesaikan program pengembangan senjata nuklir di akhir tahun 2017. Kim juga menyatakan bahwa militernya siap untuk meluncurkan rudal balistik berhulu nuklir ke AS apabila diprovokasi.
Keesokan harinya, Trump langsung membalas ucapan Kim. Melalui akun Twitter @realDonaldTrump, Presiden AS tersebut mengatakan dirinya juga memiliki 'Tombol Nuklir' yang jauh lebih besar dibandingkan milik Korut.
Namun beberapa saat lalu, Trump menunjukkan sikap yang mulai melunak dalam menyikapi krisis nuklir di Semenanjung Korea. Dalam sebuah wawancara dengan The Wall Street Journal, Trump mengaku memiliki hubungan yang baik dengan Kim Jong-un.
"Saya memiliki hubungan yang baik dengan banyak orang. Saya rasa Anda semua akan terkejut," sambungnya lagi. "Saya adalah orang yang fleksibel. Suatu ketika, semua orang secara tiba-tiba akan menjadi teman saya. Saya bisa memberikan 20 contoh."